Yang Penting Membangun Jemaat
(1 Korintus 14: 10-25)
Praktik penggunaan bahsa roh secara tidak tepat telah meresahkan dan mengancam kehidupan jemaat Korintus. Mereka yang dapat berbahasa roh menjadi sangat percaya diri dan menempatkan diri mereka lebih tinggi dari jemaat lainnya. Mestinya mereka menggunakan bahsa roh untuk kepentingan pembangunan iman jemaat secara keseluruhan (12). Paulus yang mengamati perkembangan jemaat mengkhawatirkan satu hal, yaitu bahasa roh yang mereka ucapkan di tengah-tengah ibadah tidak bermakna bagi orang lain (10-17), tidak membangun, dan menyebabkan orang luar salah menfsirkan ibadah Kristen (23). Untuk itu, Paulus menganjurkan agar mereka meminta kepada Tuhan kemampuan menafsirkan karunia berbahasa roh yang mereka terima.
Berkat Tuhan bagi seorang anggota jemaat harus diterima dan disyukuri sebagai berkat untuk seluruh anggota jemaat. Ungkapan syukur pun seharusnya berasal dari seluruh jemaat. Di ayat 20-23, Paulus mengingatkan agar jemaat waspada terhadap dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan bahasa roh secara tidak bertanggung jawab. Karenanya, Paulus tetap berpendapat bahwa dalam pertemuan-pertemuan jemaat hendaknya firman Tuhan atau nubuatan Tuhan dijadikan prioritas dan diuraikan secara lebih jelas, sehingga jemaat Tuhan dikuatkan, dihibur, dan dinasehati untuk hidup lebih sungguh dan benar (25).
Renungkan: Hendaklah hidup kita mencerminkan kehendak Tuhan yang berdampak membangun, menghibur, dan menasihati, baik bagi diri sendiri maupun sesama.
Sumber: Santapan Harian edisi Kitab 1 Korintus 1: 1-16: 24 hari ke-31
Berkat Tuhan bagi seorang anggota jemaat harus diterima dan disyukuri sebagai berkat untuk seluruh anggota jemaat. Ungkapan syukur pun seharusnya berasal dari seluruh jemaat. Di ayat 20-23, Paulus mengingatkan agar jemaat waspada terhadap dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan bahasa roh secara tidak bertanggung jawab. Karenanya, Paulus tetap berpendapat bahwa dalam pertemuan-pertemuan jemaat hendaknya firman Tuhan atau nubuatan Tuhan dijadikan prioritas dan diuraikan secara lebih jelas, sehingga jemaat Tuhan dikuatkan, dihibur, dan dinasehati untuk hidup lebih sungguh dan benar (25).
Renungkan: Hendaklah hidup kita mencerminkan kehendak Tuhan yang berdampak membangun, menghibur, dan menasihati, baik bagi diri sendiri maupun sesama.
Sumber: Santapan Harian edisi Kitab 1 Korintus 1: 1-16: 24 hari ke-31