Ucapan Syukur Sebagai Tanda Percaya
(Mazmur 138)
Pada tahun 2004, salah satu stasiun televisi swasta Indonesia mengadakan acara reality show berjudul "Tukar Nasib”. Acara ini mengkisahkan pengalaman dua keluarga dari dua strata ekonomi yang berbeda, selama tiga hari bertukar tempat hidup dan pekerjaan. Tujuannya, untuk mengajarkan kepada peserta maupun penonton tentang arti kehidupan yang lebih luas. Dałam beberapa kasus, tidak mudah bagi keluarga yang kaya dapat menerima kehidupan yang serba miskin dan berkekurangan, sekalipun hanya dalam tiga hari. Realitas tersebut membuktikan bahwa tidak mudah bagi seseorang untuk bersyukur.
Pemazmur, yaitu Daud, mengajar kita untuk bersyukur kepada Tuhan bukan semata-mata karena terpenuhinya kebutuhan kebutuhan sesaat. Ucapan syukur harus lahir dari memercayai penuh Tuhan sebagai Pemilik dan Pemelihara hidup. Daud mengemukakan tiga hal sebagai landasan bagi dirinya dałam mengucap syukur: Pertama, ucapan syukur dibangun oleh kesadaran bahwa kasih setia Tuhan lebih dahulu nyata dałam diri Daud. Segala allah lain tidak berarti bagi dia. Janji dan kasih setia Allah dibuktikan dengan doa yang dijawab dan memberikan kekuatan (3). Kedua, ucapan syukur Daud dibangun oleh kesadaran bahwa semua orang, termasuk raja-raja, telah mendengar ketetapan janji firman-Nya dan jalan-jalan-Nya. Kemuliaan Tuhan atas janji dan jalanNya telah ditunjukkan dengan kehadiran-Nya bagi orang yang hina dan ketidakhadiran Nya ditengah orang yang sombong (4-6). Ketiga, ucapan syukur Daud dibangun oleh ingatannya atas keberpihakan Tuhan dalam mempertahankan hidupnya, yaitu pertolongan Tuhan saat ia diserang musuh (7).
Renungkan: Kesadaran pemazmur terhadap sifat dan perbuatan Tuhan menjadi landasan bagi kita untuk bersyukur di tengah-tengah permasalahan yang ada. Dengan terus menyadari dan mengingat kasih setia Tuhan yang nyata dałam hidup kita, kepercayaan kita kepada Tuhan pun bertambah kuat.
Pemazmur, yaitu Daud, mengajar kita untuk bersyukur kepada Tuhan bukan semata-mata karena terpenuhinya kebutuhan kebutuhan sesaat. Ucapan syukur harus lahir dari memercayai penuh Tuhan sebagai Pemilik dan Pemelihara hidup. Daud mengemukakan tiga hal sebagai landasan bagi dirinya dałam mengucap syukur: Pertama, ucapan syukur dibangun oleh kesadaran bahwa kasih setia Tuhan lebih dahulu nyata dałam diri Daud. Segala allah lain tidak berarti bagi dia. Janji dan kasih setia Allah dibuktikan dengan doa yang dijawab dan memberikan kekuatan (3). Kedua, ucapan syukur Daud dibangun oleh kesadaran bahwa semua orang, termasuk raja-raja, telah mendengar ketetapan janji firman-Nya dan jalan-jalan-Nya. Kemuliaan Tuhan atas janji dan jalanNya telah ditunjukkan dengan kehadiran-Nya bagi orang yang hina dan ketidakhadiran Nya ditengah orang yang sombong (4-6). Ketiga, ucapan syukur Daud dibangun oleh ingatannya atas keberpihakan Tuhan dalam mempertahankan hidupnya, yaitu pertolongan Tuhan saat ia diserang musuh (7).
Renungkan: Kesadaran pemazmur terhadap sifat dan perbuatan Tuhan menjadi landasan bagi kita untuk bersyukur di tengah-tengah permasalahan yang ada. Dengan terus menyadari dan mengingat kasih setia Tuhan yang nyata dałam hidup kita, kepercayaan kita kepada Tuhan pun bertambah kuat.