Ubahlah Ratapan Menjadi Sukacita
(Matius 28: 1-10)
Setelah 36 jam kematian Yesus, para wanita datang ke kubur Yesus (1). Tentu saja suasana sedih dan duka masih menyelimuti hati mereka karena kehilangan seorang guru yang mereka kasihi. Namun mereka dikejutkan dengan peristiwa gempa bumi yang hebat. Malaikat Tuhan nampak menggulingkan batu penutup lubang kubur lalu duduk di atasnya (2-3). Peristiwa dahsyat itu tidak hanya mengejutkan mereka, tetapi juga para prajurit yang menjaga kubur Yesus. Rasa kaget dan terkejut itu membuat mereka digambarkan seperti orang-orang mati (4).
Malaikat Tuhan memberitahukan berita kebangkitan Yesus kepada ketiga perempuan itu (5). Untuk membuktikan kebenarannya, ia mempersilahkan ketiga perempuan tersebut membuktikan sendiri apakah ucapan malaikat Tuhan itu benar atau salah (6). la memerintahkan mereka segera menyampaikan berita kebangkitan Yesus kepada para murid-Nya (7a-8). Selain itu, malaikat Tuhan mengulangi pesan Yesus bahwa la akan bertemu para murid-Nya di Galilea (7b; band. Mrk. 14: 28). Ucapan malaikat Tuhan tersebut seakan-akan menghentak kesadaran ketiga perempuan itu bahwa kebangkitan Yesus adalah kepastian dan bukan rekayasa.
Belum reda perasaan takut dan sukacita, mereka dikejutkan oleh kehadiran Yesus yang menyapa secara tiba-tiba dalam perjalanan pulang (9a). Seolah-olah tidak percaya dengan apa yang dilihat, maka mereka mendekati Yesus. Melihat sendiri bukti kebangkitan Yesus, rasa haru, sedih, dan sukacita bercampur jadi satu dan itulah yang membuat mereka
tersungkur menyembah serta memeluk kaki guru-Nya (9b). Seperti biasanya, Yesus yang lemah lembut menghibur dan menguatkan mereka tidak perlu takut (10a). Saat yang sama, Yesus menitip pesan untuk para murid dan pengikut-Nya untuk ke Galilea sebab disanalah mereka akan bertemu dengan-Nya muka dengan muka (10b).
Renungkan: Bersukacitalah atas kebangkitan Kristus. Kita akan dibangkitkan oleh Nya untuk memasuki Yerusalem baru.
(Sumber diambil dari Renungan 31 hari Topik-topik Paskah hari ke-12)
Malaikat Tuhan memberitahukan berita kebangkitan Yesus kepada ketiga perempuan itu (5). Untuk membuktikan kebenarannya, ia mempersilahkan ketiga perempuan tersebut membuktikan sendiri apakah ucapan malaikat Tuhan itu benar atau salah (6). la memerintahkan mereka segera menyampaikan berita kebangkitan Yesus kepada para murid-Nya (7a-8). Selain itu, malaikat Tuhan mengulangi pesan Yesus bahwa la akan bertemu para murid-Nya di Galilea (7b; band. Mrk. 14: 28). Ucapan malaikat Tuhan tersebut seakan-akan menghentak kesadaran ketiga perempuan itu bahwa kebangkitan Yesus adalah kepastian dan bukan rekayasa.
Belum reda perasaan takut dan sukacita, mereka dikejutkan oleh kehadiran Yesus yang menyapa secara tiba-tiba dalam perjalanan pulang (9a). Seolah-olah tidak percaya dengan apa yang dilihat, maka mereka mendekati Yesus. Melihat sendiri bukti kebangkitan Yesus, rasa haru, sedih, dan sukacita bercampur jadi satu dan itulah yang membuat mereka
tersungkur menyembah serta memeluk kaki guru-Nya (9b). Seperti biasanya, Yesus yang lemah lembut menghibur dan menguatkan mereka tidak perlu takut (10a). Saat yang sama, Yesus menitip pesan untuk para murid dan pengikut-Nya untuk ke Galilea sebab disanalah mereka akan bertemu dengan-Nya muka dengan muka (10b).
Renungkan: Bersukacitalah atas kebangkitan Kristus. Kita akan dibangkitkan oleh Nya untuk memasuki Yerusalem baru.
(Sumber diambil dari Renungan 31 hari Topik-topik Paskah hari ke-12)