Tuhanlah Harapanku
( Mazmur 62)
Keamanan adalah salah satu kebutuhan manusia. Banyak orang berani bayar mahal demi mendapatkan rasa aman, misal dengan menyewa pengawal pribadi. Sebab, tidak ada seorangpun yang ingin hidup dalam ketidakamanan.
Berada dalam posisi tidak aman pernah pula dialami oleh Daud. Saat itu ia diperhadapkan dengan orang-orang yang bermaksud menjatuhkan dia dari kedudukannya dengan berbagai macam cara (4-5). Dalam kondisi itu. Daud tahu ke mana dia harus pergi. Bukan pada kuasa raja-raja lain di dunia, tapi kepada Allah tempat perlindungannya (2-3,6-7). Daud tahu bahwa Allahlah dasar keselamatan dan kemuliaannya. Karena itu, kepada orang-orang yang mengikutinya saat itu dan kepada pembaca saat ini, Daud mengingatkan kita untuk kembali mempercayakan diri dan berdoa memohon perlindungan hanya pada Allah (8-9).
Menurut Daud, bukanlah pilihan bijak bila menggantungkan diri kepada manusia dan mencari perlindungan dari mereka. Memang pada saat itu Daud harus menghadapi bahaya besar dari orang-orang yang menjatuhkannya (10-11). Tapi itu semua semacam angin lalu bagi Daud. Tidak memiliki arti apapun, tidak berkuasa sedikitpun. Hanya Allah saja tempat perlindungan yang sesungguhnya. Sebab, Ia Maha Kuasa, penuh kasih setia, dan senantiasa bertindak adil (12-13).
Seperti Daud, kita pun pasti pernah ada dalam posisi tak aman. Masalah datang bertubi-tubi melanda hidup kita. Pertanyaannya, kepada siapakah anda hendak menggantungkan harapan hidup anda? Adakah Allah sebagai yang pertama dan satu-satunya?
Renungkan: Tak ada kekayaan, kemasyhuran, ataupun kuasa lain yang sanggup memberi kedamaian dan jalan keluar. Hanya kuasa pemeliharaan Allah saja yang sanggup memberi jaminan bagi hidup kita dalam menghadapi tiap tantangan dan permasalahan. Karena itu, jalinlah relasi yang intim dengan Dia, baik atau tidak baik waktunya.
Berada dalam posisi tidak aman pernah pula dialami oleh Daud. Saat itu ia diperhadapkan dengan orang-orang yang bermaksud menjatuhkan dia dari kedudukannya dengan berbagai macam cara (4-5). Dalam kondisi itu. Daud tahu ke mana dia harus pergi. Bukan pada kuasa raja-raja lain di dunia, tapi kepada Allah tempat perlindungannya (2-3,6-7). Daud tahu bahwa Allahlah dasar keselamatan dan kemuliaannya. Karena itu, kepada orang-orang yang mengikutinya saat itu dan kepada pembaca saat ini, Daud mengingatkan kita untuk kembali mempercayakan diri dan berdoa memohon perlindungan hanya pada Allah (8-9).
Menurut Daud, bukanlah pilihan bijak bila menggantungkan diri kepada manusia dan mencari perlindungan dari mereka. Memang pada saat itu Daud harus menghadapi bahaya besar dari orang-orang yang menjatuhkannya (10-11). Tapi itu semua semacam angin lalu bagi Daud. Tidak memiliki arti apapun, tidak berkuasa sedikitpun. Hanya Allah saja tempat perlindungan yang sesungguhnya. Sebab, Ia Maha Kuasa, penuh kasih setia, dan senantiasa bertindak adil (12-13).
Seperti Daud, kita pun pasti pernah ada dalam posisi tak aman. Masalah datang bertubi-tubi melanda hidup kita. Pertanyaannya, kepada siapakah anda hendak menggantungkan harapan hidup anda? Adakah Allah sebagai yang pertama dan satu-satunya?
Renungkan: Tak ada kekayaan, kemasyhuran, ataupun kuasa lain yang sanggup memberi kedamaian dan jalan keluar. Hanya kuasa pemeliharaan Allah saja yang sanggup memberi jaminan bagi hidup kita dalam menghadapi tiap tantangan dan permasalahan. Karena itu, jalinlah relasi yang intim dengan Dia, baik atau tidak baik waktunya.