Tuhan Memerintah dan Menyertai
(Wahyu 11: 15-19)
Ketika sangkakala kesatu sampai sangkakala keenam ditiup, terjadilah penghukuman atas alam semesta. Namun apa yang terjadi ketika sangkakala ketujuh ditiup sungguh berbeda dengan apa yang terjadi sebelumnya. Pada waktu sangkakala ketujuh ditiup, tidak ada penghukuman yang terjadi.
Bila sebelumnya, yaitu pada masa ditiupnya sangkakala kesatu sampai keenam, pembaca Kitab Wahyu disuguhi dengan berbagai gambaran kejahatan dan penderitaan yang akan menimpa bumi maka setelah sangkakala ketujuh ditiup, para pembaca diarahkan pada sosok pribadi yang Maha Kuasa, yaitu Yesus Kristus.
Maka sungguh menakjubkan karena terdengar suara-suara nyaring di surga yang memuliakan Kristus karena pemerintahan-Nya (15). Dua puluh empat tua-tua yang duduk di hadapan Allah pun memuji-muji Allah yang memerintah sebagai Raja (16-18). Kemudian Yohanes melihat Bait Suci terbuka dan terlihatlah tabut perjanjian Allah (19). Kita tahu bahwa di dalam PL, tabut Allah adalah simbol kehadiran Allah dan juga gambaran kesetiaan Allah pada umat-Nya. Selain itu, terjadi juga kilat, guruh, gempa, dan hujan es. Semua yang terjadi ketika Bait Allah dibuka memperlihatkan bahwa Allah hadir di sana dan Ia berkuasa.
Para pembaca Kitab Wahyu mula-mula adalah orang-orang Kristen yang mengalami penderitaan karena iman mereka. Pemahaman bahwa Yesus Kristus adalah penguasa mutlak di alam semesta ini tentu memberikan pengharapan serta menjadi penghiburan dan kekuatan bagi mereka yang mengalami penderitaan karena iman mereka kepada Kristus.
Renungkan: Pemahaman bahwa Kristus berkuasa mutlak juga dapat menguatkan kita. Mungkin kita merasa khawatir karena perkembangan zaman memperlihatkan kemerosotan dunia di berbagai bidang, secara khusus di negara kita. Namun karena itu tahu bahwa Kristus, Tuhan kita berkuasa mutlak, mari kita percayakan diri kita dalam perlindungan-Nya karena Ia setia menyertai kita.
Sumber: Santapan Harian edisi Kitab Yakobus 1: 1 – Wahyu 22: 21 hari ke-77
Bila sebelumnya, yaitu pada masa ditiupnya sangkakala kesatu sampai keenam, pembaca Kitab Wahyu disuguhi dengan berbagai gambaran kejahatan dan penderitaan yang akan menimpa bumi maka setelah sangkakala ketujuh ditiup, para pembaca diarahkan pada sosok pribadi yang Maha Kuasa, yaitu Yesus Kristus.
Maka sungguh menakjubkan karena terdengar suara-suara nyaring di surga yang memuliakan Kristus karena pemerintahan-Nya (15). Dua puluh empat tua-tua yang duduk di hadapan Allah pun memuji-muji Allah yang memerintah sebagai Raja (16-18). Kemudian Yohanes melihat Bait Suci terbuka dan terlihatlah tabut perjanjian Allah (19). Kita tahu bahwa di dalam PL, tabut Allah adalah simbol kehadiran Allah dan juga gambaran kesetiaan Allah pada umat-Nya. Selain itu, terjadi juga kilat, guruh, gempa, dan hujan es. Semua yang terjadi ketika Bait Allah dibuka memperlihatkan bahwa Allah hadir di sana dan Ia berkuasa.
Para pembaca Kitab Wahyu mula-mula adalah orang-orang Kristen yang mengalami penderitaan karena iman mereka. Pemahaman bahwa Yesus Kristus adalah penguasa mutlak di alam semesta ini tentu memberikan pengharapan serta menjadi penghiburan dan kekuatan bagi mereka yang mengalami penderitaan karena iman mereka kepada Kristus.
Renungkan: Pemahaman bahwa Kristus berkuasa mutlak juga dapat menguatkan kita. Mungkin kita merasa khawatir karena perkembangan zaman memperlihatkan kemerosotan dunia di berbagai bidang, secara khusus di negara kita. Namun karena itu tahu bahwa Kristus, Tuhan kita berkuasa mutlak, mari kita percayakan diri kita dalam perlindungan-Nya karena Ia setia menyertai kita.
Sumber: Santapan Harian edisi Kitab Yakobus 1: 1 – Wahyu 22: 21 hari ke-77