Tidak Ada Kompromi
( Ezra 4: 1-24 )
Umat Tuhan yang telah mengalami pemulihan kadang-kadang terlampau besar sukacitanya sehingga mengira bahwa segala hambatan dan kesulitan telah berakhir semua. Ternyata tidak demikian, justru mereka menghadapi yang sebaliknya ketika sedang akan memulai membangun Bait Suci. Ada sekelompok orang yang menawarkan diri untuk ikut bergabung dalam pembangunan Bait Suci itu. Namun Zerubabel dan Kawan-kawannya menolak tawaran itu. Akibatnya, orang-orang itu menjadi marah dan mengganggu jalannya pembangunan.
Memang dalam sejarah umat manusia, tidak pernah ada pekerjaan bagi Tuhan yang tidak diganggu oleh iblis. Perlawanan itu biasanya mulai dengan tipu daya yang halus, tetapi bila tidak berhasil lalu berubah menjadi secara terang-terangan. Bahkan dengan menggunakan segala cara yang jahat. Demikian pula yang terjadi dalam masa itu. Musuh-musuh itu datang untuk merintangi pembangunan Bait Suci. Mereka berusaha menghalangi pekerjaan itu melalui tiga cara, antara lain: Pertama, dengan cara membujuk orang Yahudi untuk bersekutu. “ Biarlah kami turut membangun bersama-sama dengan kamu” (2). Kedua, merintangi secara terang-terangan dengan melemahkan semangat dan membuat orang Yahudi ketakutan (4). Ketiga, membuat surat pengaduan palsu. Mereka menyuap para penasihat untuk melawan orang-orang Yehuda itu (5). Akibatnya pekerjaan mereka tertunda, bahkan terhenti dan umat jadi kurang berani.
Renungkan: Selaku umat Tuhan, kita punya tugas dan tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan-Nya. Bila kita telah melakukannya dengan setia, kita harus tetap waspada terhadap segala kemungkinan, terutama menghadapi keadaan dunia dewasa ini. Banyak ujian hidup yang bisa menumbuhkan iman kita. Namun bila tidak hati-hati akan menjadi pencobaan yang meruntuhkan iman. Kita harus berpegang teguh pada semboyan: “tidak ada Kompromi”. Janganlah takut dan tetaplah semangat melakukan pekerjaan Tuhan.
Memang dalam sejarah umat manusia, tidak pernah ada pekerjaan bagi Tuhan yang tidak diganggu oleh iblis. Perlawanan itu biasanya mulai dengan tipu daya yang halus, tetapi bila tidak berhasil lalu berubah menjadi secara terang-terangan. Bahkan dengan menggunakan segala cara yang jahat. Demikian pula yang terjadi dalam masa itu. Musuh-musuh itu datang untuk merintangi pembangunan Bait Suci. Mereka berusaha menghalangi pekerjaan itu melalui tiga cara, antara lain: Pertama, dengan cara membujuk orang Yahudi untuk bersekutu. “ Biarlah kami turut membangun bersama-sama dengan kamu” (2). Kedua, merintangi secara terang-terangan dengan melemahkan semangat dan membuat orang Yahudi ketakutan (4). Ketiga, membuat surat pengaduan palsu. Mereka menyuap para penasihat untuk melawan orang-orang Yehuda itu (5). Akibatnya pekerjaan mereka tertunda, bahkan terhenti dan umat jadi kurang berani.
Renungkan: Selaku umat Tuhan, kita punya tugas dan tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan-Nya. Bila kita telah melakukannya dengan setia, kita harus tetap waspada terhadap segala kemungkinan, terutama menghadapi keadaan dunia dewasa ini. Banyak ujian hidup yang bisa menumbuhkan iman kita. Namun bila tidak hati-hati akan menjadi pencobaan yang meruntuhkan iman. Kita harus berpegang teguh pada semboyan: “tidak ada Kompromi”. Janganlah takut dan tetaplah semangat melakukan pekerjaan Tuhan.