Berkat Allah
(Hagai 2: 21-24)
Allah dapat memakai masa sulit untuk menyatakan teguran-Nya kepada umat-Nya. Meski demikian, Ia memberi janji yang membangun kembali pengharapan dan iman umat Allah. Krisis pangan yang mereka hadapi akan berganti panen melimpah.
Tuhan juga menyatakan kekuasaan-Nya atas alam semesta dan atas bangsa-bangsa (22-23). Karena itu Israel tak perlu takut pada bangsa-bangsa lain yang akan menghambat jalannya pembangunan Bait Suci. Meskipun mereka dianggap kecil oleh negara-negara adikuasa, sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Allah yang mahakuasa. Sejarah Israel telah membuktikan hal ini.
Allah memiliki rencana atas Israel dan Ia berkuasa untuk melaksanakan rencana-Nya itu. Kuasa-Nya tidaklah bergantung pada kemauan dan kemampuan manusia. Namun bukan berarti Ia tidak akan melibatkan manusia di dalam karya-Nya. Ia memilih Zerubabel untuk memainkan peranan penting dalam rancangan-Nya (24). Kepada Zerubabel, Allah berjanji akan meruntuhkan struktur-sturktur kekuasaan dan menghalangi setiap tangan yang bermaksud melawan dia. Allah melakukan semua itu agar Zerubabel menyadari siapa dirinya di hadapan Allah. Dia adalah hamba Allah.
Kitab Hagai mengajar kita bahwa situasi dunia yang mengerikan, musuh yang menghadang, atau semangat yang patah bukan alasan untuk menolak panggilan Allah. Sebagai orang percaya, kita memiliki hak istimewa untuk terlibat dalam rencana Allah di dunia ini. Jangan karena merasa tidak mampu, kita jadi ragu untuk terlibat dan mundur dari pelayanan. Ingatlah bahwa Allah kita berkuasa dan Dia berkenan atas mereka yang menaati Dia. Sebaliknya Ia menarik berkat-Nya dari orang-orang yang tidak menanti-Nya.
Renungkan: Ingatlah apa yang Tuhan katakan pada bangsa Israel yang menjadi mundur, “Kuatkanlah hatimu dan kerjakanlah”.
Sumber: Santapan Harian edisi Kitab Mikha-Maleakhi hari ke-26
(Hagai 2: 21-24)
Allah dapat memakai masa sulit untuk menyatakan teguran-Nya kepada umat-Nya. Meski demikian, Ia memberi janji yang membangun kembali pengharapan dan iman umat Allah. Krisis pangan yang mereka hadapi akan berganti panen melimpah.
Tuhan juga menyatakan kekuasaan-Nya atas alam semesta dan atas bangsa-bangsa (22-23). Karena itu Israel tak perlu takut pada bangsa-bangsa lain yang akan menghambat jalannya pembangunan Bait Suci. Meskipun mereka dianggap kecil oleh negara-negara adikuasa, sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Allah yang mahakuasa. Sejarah Israel telah membuktikan hal ini.
Allah memiliki rencana atas Israel dan Ia berkuasa untuk melaksanakan rencana-Nya itu. Kuasa-Nya tidaklah bergantung pada kemauan dan kemampuan manusia. Namun bukan berarti Ia tidak akan melibatkan manusia di dalam karya-Nya. Ia memilih Zerubabel untuk memainkan peranan penting dalam rancangan-Nya (24). Kepada Zerubabel, Allah berjanji akan meruntuhkan struktur-sturktur kekuasaan dan menghalangi setiap tangan yang bermaksud melawan dia. Allah melakukan semua itu agar Zerubabel menyadari siapa dirinya di hadapan Allah. Dia adalah hamba Allah.
Kitab Hagai mengajar kita bahwa situasi dunia yang mengerikan, musuh yang menghadang, atau semangat yang patah bukan alasan untuk menolak panggilan Allah. Sebagai orang percaya, kita memiliki hak istimewa untuk terlibat dalam rencana Allah di dunia ini. Jangan karena merasa tidak mampu, kita jadi ragu untuk terlibat dan mundur dari pelayanan. Ingatlah bahwa Allah kita berkuasa dan Dia berkenan atas mereka yang menaati Dia. Sebaliknya Ia menarik berkat-Nya dari orang-orang yang tidak menanti-Nya.
Renungkan: Ingatlah apa yang Tuhan katakan pada bangsa Israel yang menjadi mundur, “Kuatkanlah hatimu dan kerjakanlah”.
Sumber: Santapan Harian edisi Kitab Mikha-Maleakhi hari ke-26