Spiritualitas Anak Bangsa
( Nehemia 1: 1-11 )
Kedudukan penting di kerajaan Persia (1, 11b) tidak melunturkan kecintaan dan kebanggaan Nehemia terhadap bangsanya sendiri, Israel. Oleh sebab itu, berita tentang terlantarnya kota Yerusalem dan umat yang ada di dalam kota tersebut membuat Nehemia bersedih (4). Kita atau siapa pun dalam situasi serupa akan berespons sama dengan Nehemia. Namun kesedihan tidak membuat Nehemia frustasi dan sedih berkepanjangan.
Nehemia bangkit mencari pertolongan. Dia tahu dari siapa pertolongan itu dapat diperolehnya. Nehemia menempuh langkah-langkah spiritual yang sangat mendasar. Pertama, berpuasa dan berdoa kepada Tuhan Allah semesta langit (4b). Nehemia tahu persis bahwa inilah langkah tepat pertama dan utama yang harus dilakukan demi keselamatan bangsanya. Kedua, mengidentifikasikan dirinya dengan bangsanya. Dalam doanya, Nehemia mengakui dosa-dosa yang dilakukan oleh bangsanya dan dosa-dosanya sendiri (6-7). Ketiga, Nehemia mengingat akan kebesaran dan kesetiaan Tuhan (5-6). Keempat, ia menuntut kepastian nubuat Tuhan pada Musa (7-10). Kelima, Nehemia meminta berkat agar Tuhan memakai dia menjadi alat pembebasan dan pembangunan bagi bangsanya (11a).
Melalui Nehemia, kita belajar tentang pribadi yang mampu menghubungkan secara realistis antara cinta kepada bangsa dan kesetiaan kepada Tuhan, Sang Pencipta alam semesta. Gereja dan bangsa Indonesia sangat membutuhkan orang-orang seperti Nehemia.Orang-orang yang peduli, yang bersedia menempuh resiko apa pun demi menjungjung harga diri bangsa tanpa harus kehilangan wawasan tentang prinsip-prinsip spiritualitasnya.
Renungkan: Kita adalah orang-orang Kristen yang masih menjejakkan kaki di bumi Nusantara ini. Lakukanlah yang terbaik bagi bangsa dan gereja di Indonesia, dengan tetap mengutamakan prinsip-prinsip spiritualitas kekristenan kita.
Nehemia bangkit mencari pertolongan. Dia tahu dari siapa pertolongan itu dapat diperolehnya. Nehemia menempuh langkah-langkah spiritual yang sangat mendasar. Pertama, berpuasa dan berdoa kepada Tuhan Allah semesta langit (4b). Nehemia tahu persis bahwa inilah langkah tepat pertama dan utama yang harus dilakukan demi keselamatan bangsanya. Kedua, mengidentifikasikan dirinya dengan bangsanya. Dalam doanya, Nehemia mengakui dosa-dosa yang dilakukan oleh bangsanya dan dosa-dosanya sendiri (6-7). Ketiga, Nehemia mengingat akan kebesaran dan kesetiaan Tuhan (5-6). Keempat, ia menuntut kepastian nubuat Tuhan pada Musa (7-10). Kelima, Nehemia meminta berkat agar Tuhan memakai dia menjadi alat pembebasan dan pembangunan bagi bangsanya (11a).
Melalui Nehemia, kita belajar tentang pribadi yang mampu menghubungkan secara realistis antara cinta kepada bangsa dan kesetiaan kepada Tuhan, Sang Pencipta alam semesta. Gereja dan bangsa Indonesia sangat membutuhkan orang-orang seperti Nehemia.Orang-orang yang peduli, yang bersedia menempuh resiko apa pun demi menjungjung harga diri bangsa tanpa harus kehilangan wawasan tentang prinsip-prinsip spiritualitasnya.
Renungkan: Kita adalah orang-orang Kristen yang masih menjejakkan kaki di bumi Nusantara ini. Lakukanlah yang terbaik bagi bangsa dan gereja di Indonesia, dengan tetap mengutamakan prinsip-prinsip spiritualitas kekristenan kita.