Siapakah Allah selain Tuhan?
(2 Samuel 22: 31-51)
Orang-orang zaman purba percaya kepada politeisme (dewa-dewi). Tetapi di antara mereka hanya Israel yang percaya kepada monoteisme (Tuhan adalah satu-satunya Allah). Tidak mengherankan apabila Daud menegaskan dalam salah satu mazmurnya bahwa tidak ada Allah lain selain Tuhan.
Penegasan itu menyatakan kedaulatan Tuhan yang dilanjutkan dengan mengembalikan segala kemuliaan kepada Allah melalui pujian. Dialah Allah yang membuat langkah Daud lincah dan tangkas seperti kaki rusa yang dapat berdiri di bukit (34), yang melatih tangannya menjadi kuat dan tangguh dalam perang (35), yang memberikan perlindungan kepadanya (36), dan meneguhkan langkah kakinya sehingga dapat melangkah tanpa goyah (37).
Allah juga yang menjadikan Daud (36a) sebagai seorang pemimpin militer yang besar dan penuh wibawa (38-39). Allah memberikan keperkasaan kepada Daud dan menundukkan orang-orang yang melawannya (40). Kemenangan mutlak yang diperoleh Daud digambarkan sebagai menggiling musuh sampai halus dan menginjak mereka seperti lumpur (43). Kebesarannya sebagai raja digambarkan dengan bangsa-bangsa menjadi hambanya, dan orang-orang tunduk dan takut kepadanya (44-46).
Mengapa Daud dapat menjadi demikian hebat? Karena dia adalah raja dipilih dan diangkat oleh Tuhan sendiri (32, 51). Bangsa-bangsa lain boleh berpikir bahwa mereka juga menyembah allah-allah yang hebat, tetapi allah-allah mereka hanyalah patung buatan tangan manusia. Tidak heran kalau Daud menyatakan bahwa ia mau menyanyikan syukur bagi Tuhan di antara bangsa-bangsa (50).
Percayakah kita akan kedaulatan dan keperkasaan Allah? Mari buktikan kepada orang-orang di sekeliling kita bahwa kita memiliki Allah yang perkasa. Dengan hidup dalam kebenaran, Allah akan meneguhkan dan menopang kita di segala perkara.
Penegasan itu menyatakan kedaulatan Tuhan yang dilanjutkan dengan mengembalikan segala kemuliaan kepada Allah melalui pujian. Dialah Allah yang membuat langkah Daud lincah dan tangkas seperti kaki rusa yang dapat berdiri di bukit (34), yang melatih tangannya menjadi kuat dan tangguh dalam perang (35), yang memberikan perlindungan kepadanya (36), dan meneguhkan langkah kakinya sehingga dapat melangkah tanpa goyah (37).
Allah juga yang menjadikan Daud (36a) sebagai seorang pemimpin militer yang besar dan penuh wibawa (38-39). Allah memberikan keperkasaan kepada Daud dan menundukkan orang-orang yang melawannya (40). Kemenangan mutlak yang diperoleh Daud digambarkan sebagai menggiling musuh sampai halus dan menginjak mereka seperti lumpur (43). Kebesarannya sebagai raja digambarkan dengan bangsa-bangsa menjadi hambanya, dan orang-orang tunduk dan takut kepadanya (44-46).
Mengapa Daud dapat menjadi demikian hebat? Karena dia adalah raja dipilih dan diangkat oleh Tuhan sendiri (32, 51). Bangsa-bangsa lain boleh berpikir bahwa mereka juga menyembah allah-allah yang hebat, tetapi allah-allah mereka hanyalah patung buatan tangan manusia. Tidak heran kalau Daud menyatakan bahwa ia mau menyanyikan syukur bagi Tuhan di antara bangsa-bangsa (50).
Percayakah kita akan kedaulatan dan keperkasaan Allah? Mari buktikan kepada orang-orang di sekeliling kita bahwa kita memiliki Allah yang perkasa. Dengan hidup dalam kebenaran, Allah akan meneguhkan dan menopang kita di segala perkara.