Sesuai Rancangan Allah
( Ester 4: 1-17 )
Bagaimana Anda memandang diri sendiri saat ini? Apakah kondisi dan posisi Anda di tempat kerja dan masyarakat sudah sesuai dengan harapan? Ataukah Anda berpikir bahwa semua pencapaian yang diperoleh merupakan kerja keras Anda selama ini? Kita akan melihat cara pandang Ester terhadap posisinya sebagai ratu yang dapat membalikan situasi genting yang dihadapi bangsanya.
Reaksi Mordekhai begitu kuat terhadap kepitusan yang dibuat Haman untuk memusnahkan seluruh orang Yahudi (1). Memang dialah yang menyebabkan munculnya keputusan itu. Meski demikian, tak mungkin bagi Mordekhai untuk mendatangi Haman dan bersujud di depannya. Lagi pula Mordekhai memahami sifat hukum di Persia yang tidak bisa diubah (bdk. 1:19). Sebab itu, ia meratap sekeras mungkin agar raja dan Ester mendengar (2).
Ester tidak mengetahui adanya keputusan itu meminta penjelasan terhadap Mordekhai yang sedang meratap. Mordekhai memberitahukan Ester tentang gentingnya situasi. Ia mendorongnya tampil di hadapan raja untuk membela bangsanya (4-8). Ester yang memahami situasi istana tahu, meskipun ia berkedudukan sebagai ratu namun tindakan itu beresiko tinggi. Nyawa menjadi taruhannya (10-11). Mordekhai memarahi Ester karena hanya memikirkan diri sendiri (12) Dengan atau tanpa Ester. Mordekhai percaya bahwa pertolongan Allah akan datang (13-14). Karena itu, Ester seharusnya tahu bahwa. Tuhan menempatkannya di istana raja Ahasyweros bukan tanpa maksud. Akhirnya, Ester menyadari apa tujuan Allah baginya. Ia pun memberanikan diri menghadap raja, meski nyawa sebagai taruhannya. Sebab itu, ia meminta dukungan bangsanya berpuasa untuknya agar rencananya dibuat Allah berhasil (15-17).
Renungkan: Hidup mengikuti pimpinan Allah berarti hidup dalam kesetiaan dan keteguhan untuk berjalan sesuai rencana-Nya. Untuk itulah kita dipercayakan-Nya dalam segala hal.
Reaksi Mordekhai begitu kuat terhadap kepitusan yang dibuat Haman untuk memusnahkan seluruh orang Yahudi (1). Memang dialah yang menyebabkan munculnya keputusan itu. Meski demikian, tak mungkin bagi Mordekhai untuk mendatangi Haman dan bersujud di depannya. Lagi pula Mordekhai memahami sifat hukum di Persia yang tidak bisa diubah (bdk. 1:19). Sebab itu, ia meratap sekeras mungkin agar raja dan Ester mendengar (2).
Ester tidak mengetahui adanya keputusan itu meminta penjelasan terhadap Mordekhai yang sedang meratap. Mordekhai memberitahukan Ester tentang gentingnya situasi. Ia mendorongnya tampil di hadapan raja untuk membela bangsanya (4-8). Ester yang memahami situasi istana tahu, meskipun ia berkedudukan sebagai ratu namun tindakan itu beresiko tinggi. Nyawa menjadi taruhannya (10-11). Mordekhai memarahi Ester karena hanya memikirkan diri sendiri (12) Dengan atau tanpa Ester. Mordekhai percaya bahwa pertolongan Allah akan datang (13-14). Karena itu, Ester seharusnya tahu bahwa. Tuhan menempatkannya di istana raja Ahasyweros bukan tanpa maksud. Akhirnya, Ester menyadari apa tujuan Allah baginya. Ia pun memberanikan diri menghadap raja, meski nyawa sebagai taruhannya. Sebab itu, ia meminta dukungan bangsanya berpuasa untuknya agar rencananya dibuat Allah berhasil (15-17).
Renungkan: Hidup mengikuti pimpinan Allah berarti hidup dalam kesetiaan dan keteguhan untuk berjalan sesuai rencana-Nya. Untuk itulah kita dipercayakan-Nya dalam segala hal.