Sebentar Lagi
(Yesaya 10: 20-34)
Hampir empat abad bangsa Indonesia mengalami penjajahan dari bangsa asing. Di tengah perjuangan serta penderitaan yang dialami, banyakorang berharap hadirnya kedamaian dan kesejahteraan bagi negeri mereka. Hal yang sama juga dirasakan oleh umat Allah masa itu.
Di tengah ancaman dari Aram dan Israel, Yesaya memberitakan mengenai kehancuran Yehuda akibat serangan Asyur. Hal tersebut terjadi akibat kebebalan Ahas. Sekalipun penderitaan tersebut tidak mungkin terhindarkan, namun Allah tetap memelihara umat-Nya. la berjanji bahwa akan ada beberapa orang yang setia dari bangsa Yehuda yang tetap bertahan dan kembali dari pembuangan (20-21). Hal itu menunjukkan keadilan Allah bagi umat-Nya (22). Karena itu, Tuhan menasihatkan agar bangsa pilihan-Nya bertobat dan bersabar menanggung hukuman dari-Nya (23-25). la akan berbalik menghukum Asyur dan membebaskan umat-Nya yang belajar percaya kepada-Nya (26-34).
Melalui nubuat ini, Israel dan Yehuda diajar untuk mengerti bahwa hukuman Allah di dunia tidak bersifat kekal. Melalui penderitaan yang mereka alami, Allah ingin anak-anak Nya belajar bergantung dan taat lagi kepada-Nya sebentar lagi Allah akan bekerja melawat dan membebaskan mereka. Itulah bukti dari kasih dan pengampunan Allah.
Bagi umat Allah di zaman ini, kisah ini mengajarkan orang percaya semakin beriman dan bergantung penuh pada Allah. Sekalipun saat ini penderitaan, sakit penyakit, atau pun kegagalan hadir dalam hidup ini, janganlah tawar hati dan berpaling dari Allah. Percayalah bahwa la tahu kapan waktu yang tepat untuk bertindak. Teruslah berdoa dan memohon
pertolongan-Nya.
Renungkan: Hukuman Allah merupakan salah satu cara Allah mengasihi dan mendidik umat-Nya. Karena itu, berilah dirimu diajar dan berbaliklah kepada-Nya.
Sumber: Santapan Harian edisi Kitab Yesaya hari ke-14
Di tengah ancaman dari Aram dan Israel, Yesaya memberitakan mengenai kehancuran Yehuda akibat serangan Asyur. Hal tersebut terjadi akibat kebebalan Ahas. Sekalipun penderitaan tersebut tidak mungkin terhindarkan, namun Allah tetap memelihara umat-Nya. la berjanji bahwa akan ada beberapa orang yang setia dari bangsa Yehuda yang tetap bertahan dan kembali dari pembuangan (20-21). Hal itu menunjukkan keadilan Allah bagi umat-Nya (22). Karena itu, Tuhan menasihatkan agar bangsa pilihan-Nya bertobat dan bersabar menanggung hukuman dari-Nya (23-25). la akan berbalik menghukum Asyur dan membebaskan umat-Nya yang belajar percaya kepada-Nya (26-34).
Melalui nubuat ini, Israel dan Yehuda diajar untuk mengerti bahwa hukuman Allah di dunia tidak bersifat kekal. Melalui penderitaan yang mereka alami, Allah ingin anak-anak Nya belajar bergantung dan taat lagi kepada-Nya sebentar lagi Allah akan bekerja melawat dan membebaskan mereka. Itulah bukti dari kasih dan pengampunan Allah.
Bagi umat Allah di zaman ini, kisah ini mengajarkan orang percaya semakin beriman dan bergantung penuh pada Allah. Sekalipun saat ini penderitaan, sakit penyakit, atau pun kegagalan hadir dalam hidup ini, janganlah tawar hati dan berpaling dari Allah. Percayalah bahwa la tahu kapan waktu yang tepat untuk bertindak. Teruslah berdoa dan memohon
pertolongan-Nya.
Renungkan: Hukuman Allah merupakan salah satu cara Allah mengasihi dan mendidik umat-Nya. Karena itu, berilah dirimu diajar dan berbaliklah kepada-Nya.
Sumber: Santapan Harian edisi Kitab Yesaya hari ke-14