Rencana Allah vs Ambisi Pribadi
( 1 Tawarikh 17: 1-15 )
Sesudah menjadi raja yang mapan, Daud membandingkan istananya yang megah dengan Tabut Perjanjian Tuhan yang disimpan dalam tenda (1). Karena Daud memiliki hati yang yang mengasihi Tuhan, maka ia membuang jauh-jauh pikiran negatif tersebut. Secara spontan timbul suatu keinginan di dalam hatinya dan keinginan tersebut disampaikannya kepada nabi Natan (2).
Respons Tuhan terhadap inisiatip Daud diluar dugaan. Tuhan tidak mengizinkan Daud membangunkan rumah bagi-Nya (4). Melalui nabi Natan, Tuhan menyampaikan rentetan kisah perjalanan umat-Nya yang memperlihatkan kebenaran prinsip tentang Allah. Tenda lebih tepat melambangkan keberadaan Allah yang tidak dibatasi oleh tempat dan waktu karena selalu dinamis (5). Bukan Daud yang harus membesarkan Allah, melainkan Allah yang menjadikan Daud sebagai raja dan disegani banyak pihak (7-10). Allah yang melenyapkan musuh dan membuat namanya menjadi besar. Lebih dari itu, Tuhan memberkati dinasti Daud dan keturunannya. Salah satu anak Daud, Salomo yang diizinkan Tuhan membangun rumah bagi-Nya (11-12). Melalui nubuatan tentang kerajaan mesianis, Tuhan ingin menyadarkan Daud bahwa Dialah sang Raja yang bertakhta atas sejarah manusia dan semesta.
Apabila dalam diri seorang pemimpin melakukan segala sesuatu demi hormat dan kemuliaan Allah, maka hal itu sangat terpuji. Tetapi, manusia harus lebih dulu menyadari bahwa bukan dirinya yang berjasa bagi Tuhan. Sebaliknya, Tuhan yang berjasa bagi manusia.
Renungkan: Pemimpin yang dipimpin Tuhan tidak sekedar berkonsentrasi pada gagasan-gagasan cemerlang, tetapi pada suara dan kehendak-Nya.
Respons Tuhan terhadap inisiatip Daud diluar dugaan. Tuhan tidak mengizinkan Daud membangunkan rumah bagi-Nya (4). Melalui nabi Natan, Tuhan menyampaikan rentetan kisah perjalanan umat-Nya yang memperlihatkan kebenaran prinsip tentang Allah. Tenda lebih tepat melambangkan keberadaan Allah yang tidak dibatasi oleh tempat dan waktu karena selalu dinamis (5). Bukan Daud yang harus membesarkan Allah, melainkan Allah yang menjadikan Daud sebagai raja dan disegani banyak pihak (7-10). Allah yang melenyapkan musuh dan membuat namanya menjadi besar. Lebih dari itu, Tuhan memberkati dinasti Daud dan keturunannya. Salah satu anak Daud, Salomo yang diizinkan Tuhan membangun rumah bagi-Nya (11-12). Melalui nubuatan tentang kerajaan mesianis, Tuhan ingin menyadarkan Daud bahwa Dialah sang Raja yang bertakhta atas sejarah manusia dan semesta.
Apabila dalam diri seorang pemimpin melakukan segala sesuatu demi hormat dan kemuliaan Allah, maka hal itu sangat terpuji. Tetapi, manusia harus lebih dulu menyadari bahwa bukan dirinya yang berjasa bagi Tuhan. Sebaliknya, Tuhan yang berjasa bagi manusia.
Renungkan: Pemimpin yang dipimpin Tuhan tidak sekedar berkonsentrasi pada gagasan-gagasan cemerlang, tetapi pada suara dan kehendak-Nya.