Perenungan
Ratapan 5
Pasal tenakhir dari kitab Ratapan disusun menjadi dua bagian. Pertama, memaparkan kondisi yang dialami umat Allah di pembuangan, antara Iain: penderitaan fisik, tekanan sosial, penghinaan yang dialami sebagai bangsa yang kalah perang, dan kematian menjadi beban perasaan yang harus dialami (3). Kelangkaan kebutuhan hidup (4) dan ketiadaan jaminan keamanan (5,9) menjadi masalah ekstrenal yang harus dirasakan mereka. Terutama, bagi kaum perempuan yang diperkosa dan anak-anak harus bekerja keras, serta para pemimpin mereka dibunuh, lalu dipermalukan dengan cara mayatnya digantung untuk jadi tontonan umum (12). Hal tersebut menjadi bukti terpuruknya kondisi umat Allah.
Dalam situasi tersebut, sang nabi menutup ratapannya dengan doa yang berisi penyesalan dan pengakuan dosa (7,16). Meskipun kesadaran diri yang dialami sudah cukup terlambat, namun pertobatan yang dialami bangsa Israel memberi secercah harapan akan pemulihan yang Tuhan lakukan bagi umat-Nya. Pengalaman dihajar habis-habisan oleh Allah juga memberi efek traumatis sehingga umat selanjutnya dapat belajar takut akan Tuhan dan firman-Nya.
Sebagai penegasan, di akhir syairnya, Yeremia menuliskan serangkaian pernyataan iman bahwa Tuhan tetaplah Allah Yang bertakhta selama-lamanya (19). la mampu memulihkan umat-Nya berdasarkan anugerah-Nya (21). la yakin bahwa tak selamanya Allah akan membuang umat pilihan-Nya. Karena itu, Yeremia berharap hari pemulihan Tuhan segera hadir bagi bangsanya (20-22).
Keyakinan Yeremia merupakan bukti dari pemahamannya atas segata peristiwa Yang dialami bangsanya. Pembelajaran tersebut menjadikannya mampu beriman dan percaya pada Allah' la yakin akan kasih Tuhan bagi setiap umat-Nya.
Renungkan: Iman pada Tuhan dapat bertumbuh lewat pengalaman dan perenungan hidup sehari-hari bersama-Nya•
Dalam situasi tersebut, sang nabi menutup ratapannya dengan doa yang berisi penyesalan dan pengakuan dosa (7,16). Meskipun kesadaran diri yang dialami sudah cukup terlambat, namun pertobatan yang dialami bangsa Israel memberi secercah harapan akan pemulihan yang Tuhan lakukan bagi umat-Nya. Pengalaman dihajar habis-habisan oleh Allah juga memberi efek traumatis sehingga umat selanjutnya dapat belajar takut akan Tuhan dan firman-Nya.
Sebagai penegasan, di akhir syairnya, Yeremia menuliskan serangkaian pernyataan iman bahwa Tuhan tetaplah Allah Yang bertakhta selama-lamanya (19). la mampu memulihkan umat-Nya berdasarkan anugerah-Nya (21). la yakin bahwa tak selamanya Allah akan membuang umat pilihan-Nya. Karena itu, Yeremia berharap hari pemulihan Tuhan segera hadir bagi bangsanya (20-22).
Keyakinan Yeremia merupakan bukti dari pemahamannya atas segata peristiwa Yang dialami bangsanya. Pembelajaran tersebut menjadikannya mampu beriman dan percaya pada Allah' la yakin akan kasih Tuhan bagi setiap umat-Nya.
Renungkan: Iman pada Tuhan dapat bertumbuh lewat pengalaman dan perenungan hidup sehari-hari bersama-Nya•