Perayaan Paskah Berdasarkan Firman
( 2 Tawarikh 35: 1-19 )
Sejak zaman Samuel tidak ada raja yang pernah merayakan Paskah sebagaimana yang dilakukan Yosia (18b). Kata-kata ini bukannya ingin merendahkan apa yang dilakukan oleh raja-raja “reformator” lainnya (misalanya Hizkia pada masa sebelumnya), tetapi menunjukan bahwa catatan tentang Paskah ini patut menjadi teladan bagi orang-orang Yehuda yang baru kembali dari pembuangan.
Teladan ini nyata dari perencanaan Paskah Yosia ini dilaksanakan sebagaimana tertulis dalam kitab Musa (6,12, bdk. 4,15). Sejak awal penulis Tawarikh menunjukan tanggal perayaan Paskah (tanggal empat belas bulan pertama, 4) sesuai dengan taurat Tuhan (lih. Kel. 12). Demikian pula pembagian barisan dan tugas para iamam, orang Lewi dan jemaat saat berkumpul di Bait Allah (3-5). Proses penyembelihan hewan kurban dilakukan dengan mengikuti Taurat Musa (1-16).
Hal yang harus diperhatikan adalah keterlibatan Yosia sebagai pemimpin. Dua kali dinyatakan bahwa pengaturan hal-hal dalam perayaan Paskah dilakukan “atas perintah raja” (10-16), seperti halnya penetapan tugas para imam (2a). Yosia juga bertindak sebagai pemberi semangat bagi para imam dan orang Lewi (2b,3) Singkatnya, Yosia sebagai pemimpin Yehuda berperan aktif dalam menusahakan agar Taurat Tuhan sungguh-sungguh ditaati dalam pelaksanaan perayaan Paskah. Semua hal ini menjadi teladan bagi perayaan Paskah yang mengingatkan mereka akan pembebasan Allah bagi Israel dari perbudakan di Mesir.
Renungkan: Pelbagai perayaan yang dilakukan dalam lingkungan gereja adalah baik, sepanjang bukan didasari oleh motivasi hura-hura, penonjolan diri/kelompok, dan lainnya. Demikian pula perayaan rohani harus didasarkan rasa syukur yang tulus dan kerendahan hati terhadap karunia Allah dan prinsip-prinsip kebenaran firman-Nya.
Teladan ini nyata dari perencanaan Paskah Yosia ini dilaksanakan sebagaimana tertulis dalam kitab Musa (6,12, bdk. 4,15). Sejak awal penulis Tawarikh menunjukan tanggal perayaan Paskah (tanggal empat belas bulan pertama, 4) sesuai dengan taurat Tuhan (lih. Kel. 12). Demikian pula pembagian barisan dan tugas para iamam, orang Lewi dan jemaat saat berkumpul di Bait Allah (3-5). Proses penyembelihan hewan kurban dilakukan dengan mengikuti Taurat Musa (1-16).
Hal yang harus diperhatikan adalah keterlibatan Yosia sebagai pemimpin. Dua kali dinyatakan bahwa pengaturan hal-hal dalam perayaan Paskah dilakukan “atas perintah raja” (10-16), seperti halnya penetapan tugas para imam (2a). Yosia juga bertindak sebagai pemberi semangat bagi para imam dan orang Lewi (2b,3) Singkatnya, Yosia sebagai pemimpin Yehuda berperan aktif dalam menusahakan agar Taurat Tuhan sungguh-sungguh ditaati dalam pelaksanaan perayaan Paskah. Semua hal ini menjadi teladan bagi perayaan Paskah yang mengingatkan mereka akan pembebasan Allah bagi Israel dari perbudakan di Mesir.
Renungkan: Pelbagai perayaan yang dilakukan dalam lingkungan gereja adalah baik, sepanjang bukan didasari oleh motivasi hura-hura, penonjolan diri/kelompok, dan lainnya. Demikian pula perayaan rohani harus didasarkan rasa syukur yang tulus dan kerendahan hati terhadap karunia Allah dan prinsip-prinsip kebenaran firman-Nya.