Perang Tuhan, Cara Tuhan!
(Yosua 6: 1-27)
Tuhan yang empunya peperanganlah yang memiliki hak menentukan strategi yang tepat dan jitu untuk menghancurkan musuh. Oleh karena itu, Israel tidak perlu meragukan siasat perang Tuhan yang sering kali melampaui daya akal dan kecerdikan manusia.
Jelas sekali peperangan menghancurkan Yerikho adalah peperangan Tuhan. Andil pasukan Israel hanya sebatas mengelilingi kota itu sesuai dengan perintah Tuhan, dan dengan urut-urutan tertentu yang menunjukkan bahwa peperangan ini sama sekali tidak memakai taktik militer. Walaupun bagi manusia cara Tuhan ini tidak masuk akal, kita bisa belajar beberapa hal. Pertama, taktik Tuhan ini mendorong umat Tuhan beriman sungguh-sungguh kepada-Nya dan bukan mengandalkan kekuatan diri sendiri. Kedua, bagi penduduk Yerikho, demonstrasi yang ditunjukkan pasukan Israel dengan mengililingi kota Yerikho sudah meneror mentalitas penduduknya. Ketiga, Tuhan bertindak dengan cara yang tidak terduga, namun umat Tuhan harus siap menindaklanjutinya dengan mengerjakan bagian mereka (21-24). Keempat, akibat dari cara Allah yang unik ini, kabar keperkasaan Tuhan menyertai Yosua dan Israel tersebar luas sampai di negeri musuh (27).
Tidak selalu Tuhan bertindak dengan menyatakan mukjizat-Nya yang kasat mata. Ada bagian di mana umat Tuhan harus bertindak dalam iman dengan mengangkat senjata mereka. Hal itu kelak makin nyata dalam peperangan-peperangan berikutnya. Penting bagi kita untuk menyadari bahwa mukjizat Allah tidak pernah berhenti, meskipun tindakan pelaksanannya seringkali tidak terlihat. Bahkan sebelum berperang, mukjizat telah terjadi. Allah bekerja secara tersembunyi sehingga para musuh Israel lari ketakutan.
Ingat: Syarat untuk berhasil menyelami rencana Allah hanya satu, yaitu mengikuti setiap petunjuk dan kebenaran firman-Nya!
Jelas sekali peperangan menghancurkan Yerikho adalah peperangan Tuhan. Andil pasukan Israel hanya sebatas mengelilingi kota itu sesuai dengan perintah Tuhan, dan dengan urut-urutan tertentu yang menunjukkan bahwa peperangan ini sama sekali tidak memakai taktik militer. Walaupun bagi manusia cara Tuhan ini tidak masuk akal, kita bisa belajar beberapa hal. Pertama, taktik Tuhan ini mendorong umat Tuhan beriman sungguh-sungguh kepada-Nya dan bukan mengandalkan kekuatan diri sendiri. Kedua, bagi penduduk Yerikho, demonstrasi yang ditunjukkan pasukan Israel dengan mengililingi kota Yerikho sudah meneror mentalitas penduduknya. Ketiga, Tuhan bertindak dengan cara yang tidak terduga, namun umat Tuhan harus siap menindaklanjutinya dengan mengerjakan bagian mereka (21-24). Keempat, akibat dari cara Allah yang unik ini, kabar keperkasaan Tuhan menyertai Yosua dan Israel tersebar luas sampai di negeri musuh (27).
Tidak selalu Tuhan bertindak dengan menyatakan mukjizat-Nya yang kasat mata. Ada bagian di mana umat Tuhan harus bertindak dalam iman dengan mengangkat senjata mereka. Hal itu kelak makin nyata dalam peperangan-peperangan berikutnya. Penting bagi kita untuk menyadari bahwa mukjizat Allah tidak pernah berhenti, meskipun tindakan pelaksanannya seringkali tidak terlihat. Bahkan sebelum berperang, mukjizat telah terjadi. Allah bekerja secara tersembunyi sehingga para musuh Israel lari ketakutan.
Ingat: Syarat untuk berhasil menyelami rencana Allah hanya satu, yaitu mengikuti setiap petunjuk dan kebenaran firman-Nya!