Pemuda yang Berhikmat
(Amsal 7: 6-27)
Anak-anak muda merupakan generasi penerus bagi gereja Tuhan. Meski demikian, mereka merupakan manusia yang belum berpengalaman dan sangat mudah menjadi korban dari jerat tipu dunia.
Pengamsal sadar bahwa si jahat mencoba merayu mereka dengan berbagai cara. Sering kali orang muda suka mengambil keputusan dengan gegabah dan tergesa-gesa. Banyak di antara mereka yang terjerat tipu si jahat (6-8). Bila tak ada yang menuntutn mereka, mudah sekali orang muda jatuh dalam perbuatan dosa (9-10). Dalam hal ini, si Jahat tidak tinggal diam. Sebab, la seperti wanita nakal yang terus-menerus berbicara dan berjalan mondar-mandir mencari korbannya (11-12). la akan menarik dan memikat mereka dengan hal-hal yang indah. la hanya menawarkan kenikmatan sesaat (13-18). la merayu orangorang muda, padahal dia adalah istri orang (19-20). Dengan perkataan yang manis, teruna belia tunduk pada perangkap si jahat yang membinasakan (21-23).
Mengetahui kondisi yang mengerikan tersebut, pengamsal berupaya memperingatkan para pemuda untuk memerhatikan tegurannya dan menjaga hati mereka dari rayuan si jahat (24-25). Hal ini penting supaya angkatan ini tidak binasa dalam lumpur dosa (26-27).
Wejangan pengamsal tidak hanya berguna bagi orang orang muda, tetapi untuk semua orang percaya di masa kini. Karena itu, diperlukan sebuah kepekaan untuk menjaga diri dari jerat si Jahat. Caranya, bergantung kepada firman Tuhan dan merenungkannya serta berelasi intim dengan Dia yang adalah sumber hikmat. Dengan demikian, setiap orang percaya dimampukan untuk menghindari godaan dosa dan hidup benar sesuai dengan hikmat Allah.
Doa: Tuhan, beri saya kepekaan untuk Jahat agar terhindarjatuh dalam kubangan dosa.
Pengamsal sadar bahwa si jahat mencoba merayu mereka dengan berbagai cara. Sering kali orang muda suka mengambil keputusan dengan gegabah dan tergesa-gesa. Banyak di antara mereka yang terjerat tipu si jahat (6-8). Bila tak ada yang menuntutn mereka, mudah sekali orang muda jatuh dalam perbuatan dosa (9-10). Dalam hal ini, si Jahat tidak tinggal diam. Sebab, la seperti wanita nakal yang terus-menerus berbicara dan berjalan mondar-mandir mencari korbannya (11-12). la akan menarik dan memikat mereka dengan hal-hal yang indah. la hanya menawarkan kenikmatan sesaat (13-18). la merayu orangorang muda, padahal dia adalah istri orang (19-20). Dengan perkataan yang manis, teruna belia tunduk pada perangkap si jahat yang membinasakan (21-23).
Mengetahui kondisi yang mengerikan tersebut, pengamsal berupaya memperingatkan para pemuda untuk memerhatikan tegurannya dan menjaga hati mereka dari rayuan si jahat (24-25). Hal ini penting supaya angkatan ini tidak binasa dalam lumpur dosa (26-27).
Wejangan pengamsal tidak hanya berguna bagi orang orang muda, tetapi untuk semua orang percaya di masa kini. Karena itu, diperlukan sebuah kepekaan untuk menjaga diri dari jerat si Jahat. Caranya, bergantung kepada firman Tuhan dan merenungkannya serta berelasi intim dengan Dia yang adalah sumber hikmat. Dengan demikian, setiap orang percaya dimampukan untuk menghindari godaan dosa dan hidup benar sesuai dengan hikmat Allah.
Doa: Tuhan, beri saya kepekaan untuk Jahat agar terhindarjatuh dalam kubangan dosa.