Motivasi dan tujuan pembangunan
(1 Raja-Raja 7: 1-12)
Setiap situs dan bangunan bersejarah memiliki kisah unik yang berbeda. Di balik kisah tersebut, ada alasan dan motif tertentu mengapa situs bersejarah itu dibangun. Salah satu contoh, yaitu menara Eiffel di Paris. Pada tahun 1889, Raja Edward VII mengadakan sebuah sayembara memperindah kota Paris sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan 100 tahun peristiwa Revolusi Perancis. Perayaan ini sangat penting bagi sejarah Perancis karena mereka berhasil menghapus kediktatoran raja dan menciptakan sistem pemerintahan demokratis. Untuk menunjukan adanya kemajuan demokrasi dalam 100 tahun itu, rakyat dan pemerintah Perancis ingin memperindah kota Paris. Banyak arsitek dan insinyur mengajukan pelbagai gagasan baru dan tidak terduga justru rancangan Gustave Eiffel yang terpilih. Alhasil, menara Eiffel menjadi tempat wisata terkenal di dunia.
Hal serupa juga yang menyadari Salomo dalam membangung istananya. Jika bait Allah dibangun selama tujuh tahun, maka Salomo membangun istananya hampir dua kali lebih lama, yaitu tiga belas tahun (1). Luas dan besar istananya jauh lebih luas dari pada bait Allah. Bahan bangunan terbaik yang dipakai, baik untuk membangun istana maupun untuk Bait Allah. Semuanya berkualitas dan mahal harganya (8-12). Pertanyaannya adalah, apa manfaat membangun istana semegah itu? Apa motif kesombongan dan alasan ketenaran yang melandasi tindakan Salomo?
Renungkan: Sindrom Salomo juga menghinggapi orang-orang Kristen zaman sekarang. Mereka berlomba-lomba membangun gedung gereja mewah yang menghabiskan milyaran rupiah. Jarang sekali mereka memperhatikan sesamanya yang kekurangan. Ada hal yang lebih penting dari semuanya itu, yaitu membangun hidup sesama manusia dan hubungan antarmanusia. Kiranya Tuhan memberi kita bijaksana dalam berpikir dan bertindak.
Hal serupa juga yang menyadari Salomo dalam membangung istananya. Jika bait Allah dibangun selama tujuh tahun, maka Salomo membangun istananya hampir dua kali lebih lama, yaitu tiga belas tahun (1). Luas dan besar istananya jauh lebih luas dari pada bait Allah. Bahan bangunan terbaik yang dipakai, baik untuk membangun istana maupun untuk Bait Allah. Semuanya berkualitas dan mahal harganya (8-12). Pertanyaannya adalah, apa manfaat membangun istana semegah itu? Apa motif kesombongan dan alasan ketenaran yang melandasi tindakan Salomo?
Renungkan: Sindrom Salomo juga menghinggapi orang-orang Kristen zaman sekarang. Mereka berlomba-lomba membangun gedung gereja mewah yang menghabiskan milyaran rupiah. Jarang sekali mereka memperhatikan sesamanya yang kekurangan. Ada hal yang lebih penting dari semuanya itu, yaitu membangun hidup sesama manusia dan hubungan antarmanusia. Kiranya Tuhan memberi kita bijaksana dalam berpikir dan bertindak.