Menjadi Umat Pilihan
(Keluaran 19: 1-13)
Nas hari ini memberitahukan tindakan Allah yang menawarkan ikatan perjanjian kepada Israel. Allah mengikatkan diri-Nya kepada bangsa Israel dengan menjadikan mereka umat pilihan Allah. Ia menempatkan Israel sebagai harta kesayangan-Nya.
Allah telah menebus Israel dari Mesir demi diri-Nya sendiri (4). Kini Ia mempersiapkan mereka menjadi umat Allah dan mengangkat mereka sebagai putra mahkota-Nya dari antara bangsa-bangsa lain di bumi (5). Mengapa Allah berkenan mengaruniakan hak istimewa itu bagi Israel? Allah ingin Israel menjadi saksi-Nya di tengah-tengah bangsa-bangsa lain. Bangsa-bangsa lain pun kepunyaan Allah, tetapi mereka tidak mengenal-Nya. Sebab itu, Israel harus menjadi “kerejaan imam”, yaitu pengantara bagi bangsa-bangsa lain agar mereka mengenal-Nya dan mengalami kasih-Nya. Untuk menjalankan tugasnya itu maka Israel harus menjadi bangsa yang kudus (6). Kehidupan kudus Israel itulah yang akan menjadi model hidup umat Allah di dunia sehingga bangsa-bangsa lain dapat meneladani mereka (10-13). Dengan demikian, kehadiran Israel akan memancarkan kemuliaan Allah bagi seluruh umat manusia.
Apakah keistimewaan yang dimiliki bangsa Israel sehingga mereka beroleh anugerah yang menakjubkan? Tidak ada. Sesungguhnya, mereka hanyalah manusia biasa yang fana dan dapat jatuh dalam dosa. Mereka sama seperti bangsa-bangsa lain. Perjanjian Allah adalah wewenang Allah bukan untuk menganakemaskan, tetapi untuk menjadikan mereka sebagai berkat Allah bagi sesama bangsa. Gereja dan orang Kristen masa kini pun menyandang status yang sama dengan bangsa Israel (bdk. 1 Ptr. 1: 9-10). Kita adalah umat kesayangan Allah yang telah Dia tebus melalui Kristus. Dia memanggil kita menjadi saksi-Nya di hadapan umat manusia. Karena itu, peliharalah hidup kudus dalam hidup keseharian kita.
Untuk dilakukan: Yesus nyata hadir dalam hidup kita ketika kita menjalani hidup kudus.
Sumber: Santapan Harian edisi Kitab Keluaran hari ke-30
Allah telah menebus Israel dari Mesir demi diri-Nya sendiri (4). Kini Ia mempersiapkan mereka menjadi umat Allah dan mengangkat mereka sebagai putra mahkota-Nya dari antara bangsa-bangsa lain di bumi (5). Mengapa Allah berkenan mengaruniakan hak istimewa itu bagi Israel? Allah ingin Israel menjadi saksi-Nya di tengah-tengah bangsa-bangsa lain. Bangsa-bangsa lain pun kepunyaan Allah, tetapi mereka tidak mengenal-Nya. Sebab itu, Israel harus menjadi “kerejaan imam”, yaitu pengantara bagi bangsa-bangsa lain agar mereka mengenal-Nya dan mengalami kasih-Nya. Untuk menjalankan tugasnya itu maka Israel harus menjadi bangsa yang kudus (6). Kehidupan kudus Israel itulah yang akan menjadi model hidup umat Allah di dunia sehingga bangsa-bangsa lain dapat meneladani mereka (10-13). Dengan demikian, kehadiran Israel akan memancarkan kemuliaan Allah bagi seluruh umat manusia.
Apakah keistimewaan yang dimiliki bangsa Israel sehingga mereka beroleh anugerah yang menakjubkan? Tidak ada. Sesungguhnya, mereka hanyalah manusia biasa yang fana dan dapat jatuh dalam dosa. Mereka sama seperti bangsa-bangsa lain. Perjanjian Allah adalah wewenang Allah bukan untuk menganakemaskan, tetapi untuk menjadikan mereka sebagai berkat Allah bagi sesama bangsa. Gereja dan orang Kristen masa kini pun menyandang status yang sama dengan bangsa Israel (bdk. 1 Ptr. 1: 9-10). Kita adalah umat kesayangan Allah yang telah Dia tebus melalui Kristus. Dia memanggil kita menjadi saksi-Nya di hadapan umat manusia. Karena itu, peliharalah hidup kudus dalam hidup keseharian kita.
Untuk dilakukan: Yesus nyata hadir dalam hidup kita ketika kita menjalani hidup kudus.
Sumber: Santapan Harian edisi Kitab Keluaran hari ke-30