Menghukum Demi Kebaikan
Yeremia 9:1-16
Pada zaman modern ini, banyak psikolog dan tokoh pendidikan yang berpendapat bahwa memukul seorang anak akan berdampak buruk bagi kejiwaannya. Tampaknya, hal tersebut tidak berjalan sejajar dengan pemahaman Alkitab. Tuhan sendiri mendidik umat-Nya dengan hukuman yang keras agar mereka sadar dan bertobat.
Dalam nas hari ini, Yeremia menyatakan hukuman Allah bagi Yehuda (7). Allah menjatuhkan hukuman-Nya supaya umat pilihan-Nya bertobat dari perilakunya yang jahat (1). Banyak kebejatan dan kejahatan yang mereka lakukan tidak sesuai dengan aturan dan kebenaran firman Tuhan (3). Bangsa ini tak segan-segan menindas sesamanya (6), saling menipu, dan memfitnah demi keuntungan pribadi (4). Mereka meninggalkan Taurat Tuhan dan hidup mengikuti kedegilan hati mereka untuk menyembah berhala (13-14). Umat tidak lagi mengenal siapa Allah Israel yang sejati (3,6). Sebagai hukumannya, Allah menyerakkan umat-Nya di antara bangsa-bangsa yang tidak mereka kenal (16).
Pembuangan ke tanah asing merupakan gambaran dari hilangnya relasi Israel dengan Tuhan. Mereka meyakini bahwa Yerusalem adalah rumah Allah, tempat tinggal Allah bertakhta di tengah umat-Nya. Dibawanya mereka dari sana melambangkan keterpisahan umat dengan Allahnya. Terpisah dari Allah merupakan hukuman terberat manusia karena dosa. Tanpa adanya relasi dengan Dia, manusia hidup dalam kehampaan dan tanpa tujuan. Mereka akan selalu berusaha untuk memenuhi kekosongan dalam hatinya dengan berbagai hal yang sia-sia, seperti kekayaan, kesenangan, jabatan, dan berbagai macam hal lainnya.
Renungkan: Hal paling berharga dalam hidup ini jalah relasi dengan Allah. Itulah yang menjadikan hidup manusia bermakna,
Dalam nas hari ini, Yeremia menyatakan hukuman Allah bagi Yehuda (7). Allah menjatuhkan hukuman-Nya supaya umat pilihan-Nya bertobat dari perilakunya yang jahat (1). Banyak kebejatan dan kejahatan yang mereka lakukan tidak sesuai dengan aturan dan kebenaran firman Tuhan (3). Bangsa ini tak segan-segan menindas sesamanya (6), saling menipu, dan memfitnah demi keuntungan pribadi (4). Mereka meninggalkan Taurat Tuhan dan hidup mengikuti kedegilan hati mereka untuk menyembah berhala (13-14). Umat tidak lagi mengenal siapa Allah Israel yang sejati (3,6). Sebagai hukumannya, Allah menyerakkan umat-Nya di antara bangsa-bangsa yang tidak mereka kenal (16).
Pembuangan ke tanah asing merupakan gambaran dari hilangnya relasi Israel dengan Tuhan. Mereka meyakini bahwa Yerusalem adalah rumah Allah, tempat tinggal Allah bertakhta di tengah umat-Nya. Dibawanya mereka dari sana melambangkan keterpisahan umat dengan Allahnya. Terpisah dari Allah merupakan hukuman terberat manusia karena dosa. Tanpa adanya relasi dengan Dia, manusia hidup dalam kehampaan dan tanpa tujuan. Mereka akan selalu berusaha untuk memenuhi kekosongan dalam hatinya dengan berbagai hal yang sia-sia, seperti kekayaan, kesenangan, jabatan, dan berbagai macam hal lainnya.
Renungkan: Hal paling berharga dalam hidup ini jalah relasi dengan Allah. Itulah yang menjadikan hidup manusia bermakna,