Menggali Lubang Kubur Sendiri
(Yeremia 44: 20‐30)
Ada ucapan bijak yang berbunyi, “Jangan menggali lubang kubur sendiri”. Artinya, jangan melakukan sesuatu yang membawa diri pada masalah, bahkan kehancuran. Hal ini yang tidak dipahami oleh umat Tuhan. Dengan pongah, mereka melawan Allah. Pilihan tersebut sama artinya dengan menggali lubang kubur sendiri. Sebab Tuhan pasti akan
menghancurkan mereka dengan api murka‐Nya.
Ada dua hal yang akan membuat Israel menuai kemarahan dari Allah. Pertama, mereka menolak Allah dan memilih menyembah ilah lain. Sikap tersebut menunjukkan bahwa mereka menganggap Tuhan tidak lagi menjadi sumber hidup mereka. Mereka menyerahkan nasib mereka ke tangan berhala yang tidak memiliki kuasa sedikitpun untuk
menolong mereka. Kedua, mereka menolak Tuhan sebagai Allah mereka, maka umat telah merusak ikatan perjanjian Sinai. Akibatnya, kutuk akan menimpa bangsa tersebut dengan dahsyat.
Dalam nas hari ini, Yeremia menegaskan kembali nasib semua umat Yehuda yang melarikan diri ke Mesir. Mesir akan dilibas oleh Babel (30) dan sebagian besar dari umat Yehuda di Mesir akan mengalami kebinasaan (27‐28). Hanya orang‐orang yang menerima belas kasih‐Nya dan mengaku bahwa tidak ada pengharapan di luar Tuhan yang akan
diselamatkan (29). Sedangkan mereka yang menolak Tuhan, hanya akan menuai kebinasaannya sendiri
Renungan: Menentang Tuhan sama artinya dengan menolak Sang SumberKehidupan. Ini merupakan bentuk dari kesombongan diri manusia. Mereka merasa mampuhidup tanpa berkat dan perlindungan Tuhan. Hal serupa juga dilakukan oleh banyak orang di zaman modern ini. Tanpa sadar mereka menggali lubang kubur yang dalam untukmenempatkan diri sendiri pada kematian yang kekal, yaitu neraka. Bertobatlah segera sebelum terlambat!
Sumber: Santapan Harian edisi Kitab Yeremia Bagian ke‐2 hari ke‐22
menghancurkan mereka dengan api murka‐Nya.
Ada dua hal yang akan membuat Israel menuai kemarahan dari Allah. Pertama, mereka menolak Allah dan memilih menyembah ilah lain. Sikap tersebut menunjukkan bahwa mereka menganggap Tuhan tidak lagi menjadi sumber hidup mereka. Mereka menyerahkan nasib mereka ke tangan berhala yang tidak memiliki kuasa sedikitpun untuk
menolong mereka. Kedua, mereka menolak Tuhan sebagai Allah mereka, maka umat telah merusak ikatan perjanjian Sinai. Akibatnya, kutuk akan menimpa bangsa tersebut dengan dahsyat.
Dalam nas hari ini, Yeremia menegaskan kembali nasib semua umat Yehuda yang melarikan diri ke Mesir. Mesir akan dilibas oleh Babel (30) dan sebagian besar dari umat Yehuda di Mesir akan mengalami kebinasaan (27‐28). Hanya orang‐orang yang menerima belas kasih‐Nya dan mengaku bahwa tidak ada pengharapan di luar Tuhan yang akan
diselamatkan (29). Sedangkan mereka yang menolak Tuhan, hanya akan menuai kebinasaannya sendiri
Renungan: Menentang Tuhan sama artinya dengan menolak Sang SumberKehidupan. Ini merupakan bentuk dari kesombongan diri manusia. Mereka merasa mampuhidup tanpa berkat dan perlindungan Tuhan. Hal serupa juga dilakukan oleh banyak orang di zaman modern ini. Tanpa sadar mereka menggali lubang kubur yang dalam untukmenempatkan diri sendiri pada kematian yang kekal, yaitu neraka. Bertobatlah segera sebelum terlambat!
Sumber: Santapan Harian edisi Kitab Yeremia Bagian ke‐2 hari ke‐22