Menerima pengajaran Tuhan
( 2 Tawarikh 19: 1-11 )
Yosafat merupakan seorang raja yang saleh. Kesalahannya menerima ajakan Ahab telah membuatnya menerima banyak pelajaran dari Tuhan. Pertama, tindakan Tuhan menyelamatkannya dari maut membekas dalam hatinya. Kedua, teguran tegas Yehu, pelihat yang menyampaikan Firman Allah yang membuat Yosafat bertobat dan beroleh kesempatan untuk memperbaiki diri. Firman Allah tidak hanya membongkar yang salah, tetapi juga mengukuhkan yang benar (3). Pertobatan dan transormasi sejati hanya terjadi bila Firman Allah leluasa memandu kehidupan seseorang.
Salah satu nilai tambahan dari raja Yosafat, yaitu ia sangat memperhatikan kebutuhan rakyatnya. Ia merasakan denyut kehidupan rakyatnya dengan berkunjung untuk bersilahturahmi ke daerah-daerah sambil mengajak seluruh rakyat untuk memyembah Tuhan. Dari kunjungan tersebut ia melihat ada banyak masalah yang bisa muncul dalam kehidupan mereka, dari yang kecil sampai yang besar. Karena itu, perlu ada orang yang bijak dan adil untuk menjadi penengah dalam menyelesaikan pelbagai perkarayang muncul di masyarakat. Melalui merekalah, damai sejahtera Tuhan bisa dirasakan oleh semua pihak.
Masalah pengangkatan hakim, seseorang harus memenuhi kualifikasi kehidupan rohani yang takut akan Tuhan, bertindak saksama, tidak curang, tidak suka menerima suap (7), setia, tulus (9), dan bersikap tegas (11). Penegakan keadilan di masyarakat bukan sekedar masalah sosial, tetapi ,asalah perwujudan keadilan Tuhan yang menjamin kesejahteraan umat (10). Kepedulian Yosafat akan keadilan membuatnya mengangkat para hakim yang sesuai persyaratan Tuhan.
Renungkan: Para hakim yang dipilih oleh Yosafat merupakan orang-orang yang dipanggil mewujudnyatakan keadilan Tuhan, sekaligus menjadi orang-orang yang membawa damai sejahtera Allah. Bukankah kita sepatutnya berfungsi membawa damai dan memperjuangkan keadilan?.
Salah satu nilai tambahan dari raja Yosafat, yaitu ia sangat memperhatikan kebutuhan rakyatnya. Ia merasakan denyut kehidupan rakyatnya dengan berkunjung untuk bersilahturahmi ke daerah-daerah sambil mengajak seluruh rakyat untuk memyembah Tuhan. Dari kunjungan tersebut ia melihat ada banyak masalah yang bisa muncul dalam kehidupan mereka, dari yang kecil sampai yang besar. Karena itu, perlu ada orang yang bijak dan adil untuk menjadi penengah dalam menyelesaikan pelbagai perkarayang muncul di masyarakat. Melalui merekalah, damai sejahtera Tuhan bisa dirasakan oleh semua pihak.
Masalah pengangkatan hakim, seseorang harus memenuhi kualifikasi kehidupan rohani yang takut akan Tuhan, bertindak saksama, tidak curang, tidak suka menerima suap (7), setia, tulus (9), dan bersikap tegas (11). Penegakan keadilan di masyarakat bukan sekedar masalah sosial, tetapi ,asalah perwujudan keadilan Tuhan yang menjamin kesejahteraan umat (10). Kepedulian Yosafat akan keadilan membuatnya mengangkat para hakim yang sesuai persyaratan Tuhan.
Renungkan: Para hakim yang dipilih oleh Yosafat merupakan orang-orang yang dipanggil mewujudnyatakan keadilan Tuhan, sekaligus menjadi orang-orang yang membawa damai sejahtera Allah. Bukankah kita sepatutnya berfungsi membawa damai dan memperjuangkan keadilan?.