Melayani Tuhan: Siapa dan Dimana?
(Bilangan 4: 15-33)
Setiap orang Kristen yang telah menyadari kebesaran kasih Allah di dalam karya penebusan Tuhan Yesus Kristus, seharusnya rindu untuk berbuat sesuatu bagi Tuhan di dalam hidupnya. Berbuat sesuatu bagi Tuhan biasanya disebut melayani Tuhan, dan hal ini dilaksanakan sebagai ucapan syukur atas kasih karunia Tuhan kepada dirinya. Namun kemudian muncul pertanyaan-pertanyaan: siapa saja yang harus melayani Tuhan dan siapakah yang berhak menentukan siapa yang melayani, di tempat yang mana atau melayani dalam hal apa?
Setiap anak Tuhan adalah hamba Tuhan. Allah memberikan perintah kepada Musa untuk mencatat bani Lewi menurut puak-puak beserta penjabaran mengenai tugas mereka masing-masing. Ada dua hal yang dapat kita pelajari melalui bagian firman Tuhan ini. Pertama, hal ini tidak berarti bahwa bani Israel yang lain tidak dipakai oleh Tuhan. Kedua, setiap anak Tuhan memiliki tanggung jawab masing-masing di dalam pelayanan. Masing-masing tanggung jawab itu tidak ada yang tidak berguna. Setiap anak Tuhan yang berlaku setia kepada-Nya adalah anak-anak yang berkenan di mata Tuhan.
Ada beberapa hal yang bisa dipakai untuk menetapkan jenis pelayanan yang spesifik untuk setiap anak Tuhan, selain tentunya yang Tuhan sudah tunjukkan kepada kita masing-masing. Pertama, talenta yang Tuhan berikan, yang pasti berguna untuk pelayanan. Kedua, kebutuhan yang dibukakan kepada kita untuk direspons dengan memberdayakan talenta kita semaksimal mungkin. Ketiga, hasrat hati untuk melakukan pelayanan tersebut, baik karena ingin membalas kasih Tuhan, maupun ingin menolong menjawab kebutuhan tersebut. Keempat, rekan kerja yang sevisi maupun yang bisa saling melengkapi dengan talenta masing-masing untuk mewujudkan visi tersebut secara konkret.
Doa: Tolonglah aku menjadi hamba setia-Mu, baik di rumah, di gereja, di kantor, di sekolah, dan di tengah masyarakat.
Sumber: Santapan Harian edisi Kitab Bilangan hari ke-7
Setiap anak Tuhan adalah hamba Tuhan. Allah memberikan perintah kepada Musa untuk mencatat bani Lewi menurut puak-puak beserta penjabaran mengenai tugas mereka masing-masing. Ada dua hal yang dapat kita pelajari melalui bagian firman Tuhan ini. Pertama, hal ini tidak berarti bahwa bani Israel yang lain tidak dipakai oleh Tuhan. Kedua, setiap anak Tuhan memiliki tanggung jawab masing-masing di dalam pelayanan. Masing-masing tanggung jawab itu tidak ada yang tidak berguna. Setiap anak Tuhan yang berlaku setia kepada-Nya adalah anak-anak yang berkenan di mata Tuhan.
Ada beberapa hal yang bisa dipakai untuk menetapkan jenis pelayanan yang spesifik untuk setiap anak Tuhan, selain tentunya yang Tuhan sudah tunjukkan kepada kita masing-masing. Pertama, talenta yang Tuhan berikan, yang pasti berguna untuk pelayanan. Kedua, kebutuhan yang dibukakan kepada kita untuk direspons dengan memberdayakan talenta kita semaksimal mungkin. Ketiga, hasrat hati untuk melakukan pelayanan tersebut, baik karena ingin membalas kasih Tuhan, maupun ingin menolong menjawab kebutuhan tersebut. Keempat, rekan kerja yang sevisi maupun yang bisa saling melengkapi dengan talenta masing-masing untuk mewujudkan visi tersebut secara konkret.
Doa: Tolonglah aku menjadi hamba setia-Mu, baik di rumah, di gereja, di kantor, di sekolah, dan di tengah masyarakat.
Sumber: Santapan Harian edisi Kitab Bilangan hari ke-7