Melawan Penyembahan Berhala
(Yehezkiel 7: 1-27)
Bagaimanakah hati Allah ketika melihat dosa-dosa umat-Nya? Ini isi hati Tuhan: la tidakdapat membiarkan kenajisan melanda umat-Nya dan kota tempat seharusnya nama-Nya dipuji dan dimuliakan. Pernyataan Tuhan di sini bernada emosional: Aku akan mencurahkan murka-Ku..., tidak akan merasa sayang..., tidak akan kenal belas kasihan, ... akan
membalaskan ..., akan memalingkan wajah-Ku.
Berita penghukuman atas kota Yerusalem ini dibagi menjadi tiga bagian. Dua yang pertama (2-4, 5-9) menegaskan kesudahan yang tidak terelakkan akan menimpa kota tersebut, yaitu berupa bencana, malapetaka, dan huru-hara (5-7). Tuhan akan mencurahkan amarah-Nya karena perbuatan jahat mereka (3,8). Ditutup dengan pernyataan bahwa Tuhan tidak lagi menyayangi mereka (4,9).
Berita ketiga dimulai dengan pernyataan akan hari Tuhan yang akan datang menimpa Yerusalem (10-12a). Hari Tuhan disebut juga sebagai hari kemurkaan-Nya (19). Kemurkaan Tuhan melanda mereka (13,14), membuat kacau berbagai aspek kehidupan masyarakatnya. Keadaan ekonomi mereka akan tergoncang (12b-13). Ketakutan akan teror melanda mereka baik di dalam maupun di luar kota (14-18). Mereka akan menyadari kesiasiaan ibadah palsu mereka (19-24). Bahkan mereka akan ketakutan dan kebingungan karena ketidak-berdayaan para pemimpin mereka (25-27).
Penghukuman Tuhan tidak berlebihan. Berulang kali disebutkan bahwa penghakiman Tuhan adalah selaras dengan perbuatan keji mereka (3,4,8,9,27). Apalagi belas kasih dan pengampunan-Nya jauh melampaui keberdosaan umat-Nya. Kita patut bersyukur pada Tuhan
Renungkan: Di balik ketegasan hati Tuhon, ada tujuan mengajar supaya mereka tahubahwa Dialah TUHAN (4,9,27). Tuhan tetap setia walaupun mereka tidak setia. Bila kita sudah menyadari kasih setia-Nya, jangan lagi kita tidak setia!
Sumber: Santapan Harian edisi Kitab Yehezkiel hari ke-10
membalaskan ..., akan memalingkan wajah-Ku.
Berita penghukuman atas kota Yerusalem ini dibagi menjadi tiga bagian. Dua yang pertama (2-4, 5-9) menegaskan kesudahan yang tidak terelakkan akan menimpa kota tersebut, yaitu berupa bencana, malapetaka, dan huru-hara (5-7). Tuhan akan mencurahkan amarah-Nya karena perbuatan jahat mereka (3,8). Ditutup dengan pernyataan bahwa Tuhan tidak lagi menyayangi mereka (4,9).
Berita ketiga dimulai dengan pernyataan akan hari Tuhan yang akan datang menimpa Yerusalem (10-12a). Hari Tuhan disebut juga sebagai hari kemurkaan-Nya (19). Kemurkaan Tuhan melanda mereka (13,14), membuat kacau berbagai aspek kehidupan masyarakatnya. Keadaan ekonomi mereka akan tergoncang (12b-13). Ketakutan akan teror melanda mereka baik di dalam maupun di luar kota (14-18). Mereka akan menyadari kesiasiaan ibadah palsu mereka (19-24). Bahkan mereka akan ketakutan dan kebingungan karena ketidak-berdayaan para pemimpin mereka (25-27).
Penghukuman Tuhan tidak berlebihan. Berulang kali disebutkan bahwa penghakiman Tuhan adalah selaras dengan perbuatan keji mereka (3,4,8,9,27). Apalagi belas kasih dan pengampunan-Nya jauh melampaui keberdosaan umat-Nya. Kita patut bersyukur pada Tuhan
Renungkan: Di balik ketegasan hati Tuhon, ada tujuan mengajar supaya mereka tahubahwa Dialah TUHAN (4,9,27). Tuhan tetap setia walaupun mereka tidak setia. Bila kita sudah menyadari kasih setia-Nya, jangan lagi kita tidak setia!
Sumber: Santapan Harian edisi Kitab Yehezkiel hari ke-10