Kristus, Pusat Berita Injil
(1 Korintus 1: 26-2: 5)
Pada jemaat Korintus ada dua jenis pandangan yang menggangap salib adalah suatu kebodohan. Pertama, pandangan Ynani. Mereka begitu mengutamakan ilmu pengetahuan dan filsafat sehingga mereka tidak percaya jika Kristus yang tersalib itu bangkit. Kedua, pandangan Yahudi. Mereka yang mengutamakan kuasa Allah sehingga mereka tidak percaya apabila Yesus yang dianggap Mesias mati di salib. Menurut persepsi dan harapan mereka, Mesias itu kuat, tangguh dan perkasa.
Paulus melihat bahwa jemaat Korintus masih dipengaruhi pandangan-pandangan seperti itu. Ini harus dibereskan. Karena itu, Paulus mengingatkan beberapa hal kepada jemaat Korintus, antara lain: Pertama, pemberitaan salib, kematian dan kebangkitan Kristus adalah pusat pemberitaan Injil. Kedua, orang dimungkinkan mengenal Allah, namun hal itu haruslah melalui pemberitaan Injil. Ketiga, di dalam pemberitaan Injil, manusia akan menemukan kekuatan Allah yang sanggup nyata mengalahkan dosa dan maut, serta mengaruniakan hidup kekal bagi yang percaya (25).
Nasihat Paulus ini juga diperuntukkan bagi orang-orang percaya masa kini. Sebab, ada banyak pengajaran yang mencoba melencengkan pusat iman kita bukan kepada Kristus. Seperti halnya jemaat Korintus, kita pun harus menghayati salib Kristus dengan kesungguhan hati. Itu hanya dimungkinkan melalui pengajaran firman Tuhan dan pencerahan Roh Kudus.
Renungkan: Hanya orang-orang yang dipilih dan dilimpahi karunia-Nya saja yang dimampukan untuk merespons pemberitaan Injil.
Sumber: Santapan Harian edisi Kitab 1 Korintus 1: 1-16: 24 hari ke-3
Paulus melihat bahwa jemaat Korintus masih dipengaruhi pandangan-pandangan seperti itu. Ini harus dibereskan. Karena itu, Paulus mengingatkan beberapa hal kepada jemaat Korintus, antara lain: Pertama, pemberitaan salib, kematian dan kebangkitan Kristus adalah pusat pemberitaan Injil. Kedua, orang dimungkinkan mengenal Allah, namun hal itu haruslah melalui pemberitaan Injil. Ketiga, di dalam pemberitaan Injil, manusia akan menemukan kekuatan Allah yang sanggup nyata mengalahkan dosa dan maut, serta mengaruniakan hidup kekal bagi yang percaya (25).
Nasihat Paulus ini juga diperuntukkan bagi orang-orang percaya masa kini. Sebab, ada banyak pengajaran yang mencoba melencengkan pusat iman kita bukan kepada Kristus. Seperti halnya jemaat Korintus, kita pun harus menghayati salib Kristus dengan kesungguhan hati. Itu hanya dimungkinkan melalui pengajaran firman Tuhan dan pencerahan Roh Kudus.
Renungkan: Hanya orang-orang yang dipilih dan dilimpahi karunia-Nya saja yang dimampukan untuk merespons pemberitaan Injil.
Sumber: Santapan Harian edisi Kitab 1 Korintus 1: 1-16: 24 hari ke-3