Konsisten dengan Imannya
(1 Raja-Raja 22: 41-54)
Seorang yang pernah mengalami anugerah Allah seharusnya memelihara imannya dengan konsisten. Ia tahu bahwa Allah satu-satunya sumber kebenaran, sehingga ia tidak menjual imannya untuk apapun.
Yosafat adalah seorang anak Tuhan yang belajar dari pengalaman iman, lalu hidup konsisten dengan imannya. Ia tidak mau gegabah menuruti nasihat ahab untuk berperang bersama melawan Aram (22:1-28). Ia meminta nasihat nabi Allah sebelum melakukannya. Ia mengalami anugerah Allah, ketika ia ikut ahab yang mati (22:29-40). Bagi Yosafat, pengalaman berharga ini menyebabkan Imannya makin teguh kepada Tuhan. Alkitab mencatat ia mengikuti jejak Asa, ayahnya yang saleh (43). Ia melakukan lebih dari Asa, yaitu menghapus praktik pelacuran bakti yang masih ada pada masa sebelumnya (47).
Ada satu hal yang secara konsisten Yosafat terapkan. Walaupun ia hidup berdamai dengan raja Israel, yaitu Ahab dan kemudian Ahazia, anak Ahab (45), ia tidak mau terlibat lagi dengan permainan politik. Ia tahu bahwa turut serta dengan orang tidak seiman lebih banyak menghasilkan kerusakan daripada kebaikan.
Konsisten dengan iman berarti konsisten menghindari diri dari persekutuan dengan orang yang tidak seiman, serta konsisten memuliakan Tuhan dengan kehidupannya.
Doaku: Tuhan, tolong aku menjadi anak-Mu yang konsisten menjalani hidup dalam anugerah-Mu?
Yosafat adalah seorang anak Tuhan yang belajar dari pengalaman iman, lalu hidup konsisten dengan imannya. Ia tidak mau gegabah menuruti nasihat ahab untuk berperang bersama melawan Aram (22:1-28). Ia meminta nasihat nabi Allah sebelum melakukannya. Ia mengalami anugerah Allah, ketika ia ikut ahab yang mati (22:29-40). Bagi Yosafat, pengalaman berharga ini menyebabkan Imannya makin teguh kepada Tuhan. Alkitab mencatat ia mengikuti jejak Asa, ayahnya yang saleh (43). Ia melakukan lebih dari Asa, yaitu menghapus praktik pelacuran bakti yang masih ada pada masa sebelumnya (47).
Ada satu hal yang secara konsisten Yosafat terapkan. Walaupun ia hidup berdamai dengan raja Israel, yaitu Ahab dan kemudian Ahazia, anak Ahab (45), ia tidak mau terlibat lagi dengan permainan politik. Ia tahu bahwa turut serta dengan orang tidak seiman lebih banyak menghasilkan kerusakan daripada kebaikan.
Konsisten dengan iman berarti konsisten menghindari diri dari persekutuan dengan orang yang tidak seiman, serta konsisten memuliakan Tuhan dengan kehidupannya.
Doaku: Tuhan, tolong aku menjadi anak-Mu yang konsisten menjalani hidup dalam anugerah-Mu?