Kecil Bagi Dunia, Besar di Hadapan Allah
(2 Raja-Raja 5:1-14)
Kita sering menganggap rendah orang kecil, seperti pelayan, sopir, TKW, dan lain sebagainya. Mereka kita masukan sebagai bagian yang tidak penting dalam kehidupan. Kita menanggap pekerjaan kita jauh lebih utama, padahal tanpa mereka maka banyak pekerjaan penting kita terbengkalai. Bayangkan kantor anda tanpa pesuruh dan petugas kebersihan, maka semuanya itu harus anda kerjakan sendiri.
Nas hari ini menampilkan sejumlah tokoh dari berbagai kalangan. Ada pelayan perempuan Israel yang bekerja pada istri seorang pembesar Aram, Naaman. Walau ditawan di negeri orang serta menjadi pelayan bagi musuh Israel, ia tetap memelihara imannya sehingga mampu menjadi alat anugerah bagi Naaman, majikannya (3). Ada nabi Israel yang Tuhan pakai untuk menyembuhkan Naaman. Elisa tidak membatasi anugerah Allah untuk bangsanya sendiri (14). Ada pembesar Aram yang menderita kusta. Naaman adalah kesayangan raja Aram sehingga merasa diri penting. Ia menganggap dengan kuasa dan uang segala masalah dapat diselesaikan (5). Ada raja Israel yang tidak beriman. Raja Yoram panik ketika raja Aram menyuruhnya menyembuhkan Naaman (7).
Dua tokoh pertama adalah agen-agen Allah untuk menyalurkan anugerah-Nya kepada orang-orang yang dikasihi-Nya. Allah memakai mereka bukan karena status mereka besar atau kecil, tetapi karena mereka bersedia dipakai-Nya. Dua tokoh berikutnya adalah mereka yang menerima belas kasih Allah. Mereka ditolong bukan karena statusnya, melainkan karena kedaulatan Allah.
Renungkan: Gereja acap kali terjebak memberlakukan ukuran dunia untuk menilai seseorang. Jangan rendah diri bila dunia mengukur anda orang kecil. Allah dapat dan mau memakai anda menjadi saluran berkat orang lain. Kesediaan diri dibentuk merupakan kunci untuk dipakai Allah.
Nas hari ini menampilkan sejumlah tokoh dari berbagai kalangan. Ada pelayan perempuan Israel yang bekerja pada istri seorang pembesar Aram, Naaman. Walau ditawan di negeri orang serta menjadi pelayan bagi musuh Israel, ia tetap memelihara imannya sehingga mampu menjadi alat anugerah bagi Naaman, majikannya (3). Ada nabi Israel yang Tuhan pakai untuk menyembuhkan Naaman. Elisa tidak membatasi anugerah Allah untuk bangsanya sendiri (14). Ada pembesar Aram yang menderita kusta. Naaman adalah kesayangan raja Aram sehingga merasa diri penting. Ia menganggap dengan kuasa dan uang segala masalah dapat diselesaikan (5). Ada raja Israel yang tidak beriman. Raja Yoram panik ketika raja Aram menyuruhnya menyembuhkan Naaman (7).
Dua tokoh pertama adalah agen-agen Allah untuk menyalurkan anugerah-Nya kepada orang-orang yang dikasihi-Nya. Allah memakai mereka bukan karena status mereka besar atau kecil, tetapi karena mereka bersedia dipakai-Nya. Dua tokoh berikutnya adalah mereka yang menerima belas kasih Allah. Mereka ditolong bukan karena statusnya, melainkan karena kedaulatan Allah.
Renungkan: Gereja acap kali terjebak memberlakukan ukuran dunia untuk menilai seseorang. Jangan rendah diri bila dunia mengukur anda orang kecil. Allah dapat dan mau memakai anda menjadi saluran berkat orang lain. Kesediaan diri dibentuk merupakan kunci untuk dipakai Allah.