Kau Tidak Kulupakan
Yesaya 49 : 14-26
Pada umumnya, lupa dianggap sebagai kebiasaan yang buruk Hal tersebut menunjukkan keteledoran seseorang dalam memerhatikan sesuatu yang penting. Lupa atau lalai dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kebiasaan, usia, atau kesengajaan. Perilaku ini sering kali berdampak negatif untuk diri sendiri maupun orang lain. Beberapa orang dapat merasa tidak dihargai ketika dirinya dilupakan oleh seseorang.
Dalam nas han ini, Israel beranggapan bahwa Allah telah melupakan mereka sebab Dia tidak menolong umat-Nya ketika
Raja Nebukadnezar menyerbu Yerusalem. Akibatnya, bangsa ditawan ke Babel Keraguan mereka diperkuat oleh tindakan yang selama puluhan tahun tidak memedulikan penderitaan umat-Nya (14, 21 ). Allah menjawab keraguan Israel dengan sebuah gambaran dari kasih seorang ibu kepada anaknya (1516). Tuhan sekali lagi menegaskan bahwa la mengingat umat pilihan-Nya. Lebih dari itu, Israel dianggap sebagai anak dan Allah adalah orang tuanya.
Kesetiaan dan kasih Allah dibuktikan-Nya dengan beberapa janji. Pertama, Tuhan akan membangun kembali Sion. la akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya untuk membangun dan merestorasi Sion (17-18) sehingga orang banyak akan datang memadati daerah itu dan keturunan Israel yang tersisa akan dipulihkan-Nya (19-21). Kedua, Israel akan dihormati semua bangsa dan tidak mendapat malu lagi (22-23). la membebaskan umat-Nya dan menghukum musuh Israel (24-26). Hal tersebut menunjukkan keberpihakan Allah terhadap umat pilihan-Nya.
Cinta dan setia Allah pada orang-orang pilihan-Nya tidak pernah berubah. la menyatakan kasih-Nya kepada orang percaya dengan berbagai macam cara, seperti melindungi, memimpin, membebaskan, dan memulihkan mereka dari segala masalah dan tantangan hidup yang dihadapi.
Renungkan: Kegagalan manusia tak dapat menghapuskan kesetiaan Tuhan, Segera bertobat dan mohon ampun pada-Nya.
Dalam nas han ini, Israel beranggapan bahwa Allah telah melupakan mereka sebab Dia tidak menolong umat-Nya ketika
Raja Nebukadnezar menyerbu Yerusalem. Akibatnya, bangsa ditawan ke Babel Keraguan mereka diperkuat oleh tindakan yang selama puluhan tahun tidak memedulikan penderitaan umat-Nya (14, 21 ). Allah menjawab keraguan Israel dengan sebuah gambaran dari kasih seorang ibu kepada anaknya (1516). Tuhan sekali lagi menegaskan bahwa la mengingat umat pilihan-Nya. Lebih dari itu, Israel dianggap sebagai anak dan Allah adalah orang tuanya.
Kesetiaan dan kasih Allah dibuktikan-Nya dengan beberapa janji. Pertama, Tuhan akan membangun kembali Sion. la akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya untuk membangun dan merestorasi Sion (17-18) sehingga orang banyak akan datang memadati daerah itu dan keturunan Israel yang tersisa akan dipulihkan-Nya (19-21). Kedua, Israel akan dihormati semua bangsa dan tidak mendapat malu lagi (22-23). la membebaskan umat-Nya dan menghukum musuh Israel (24-26). Hal tersebut menunjukkan keberpihakan Allah terhadap umat pilihan-Nya.
Cinta dan setia Allah pada orang-orang pilihan-Nya tidak pernah berubah. la menyatakan kasih-Nya kepada orang percaya dengan berbagai macam cara, seperti melindungi, memimpin, membebaskan, dan memulihkan mereka dari segala masalah dan tantangan hidup yang dihadapi.
Renungkan: Kegagalan manusia tak dapat menghapuskan kesetiaan Tuhan, Segera bertobat dan mohon ampun pada-Nya.