Karya Tuhan di antara Umat
(Daniel 9: 1-19)
Doa Daniel dalam bacaan hari ini merupakan hasil perenungannya atas nubuat nabi Yeremia (Yer. 25: 11-12, 29: 10-14). Dalam nubuatan itu, Daniel membaca peringatan Yeremia kepada orang Israel tentang hukuman Allah yang akan menimpa mereka dalam bentuk pembuangan ke Babel. Ketika masa itu tiba, nabi-nabi palsu akan mencoba menghibur umat dengan mengatakan bahwa waktu penghukuman mereka tidak akan lama. Namun Yeremia memperingatkan bahwa pembuangan itu akan berlangsung selama tujuh puluh tahun! Setelah itu ada dua hal yang akan terjadi: pertama, Babel akan dihukum karena kejahatan mereka atas Israel; kedua, orang Yahudi akan kembali ke Israel dan membangun kembali Bait Suci.
Memahami nubuat Yeremia, Daniel sadar bahwa masa tujuh puluh tahun pembuangan akan berakhir sehingga Israel dapat mengalami pemulihan. Sebab itu ia berdoa, memohon ampun kepada Allah atas dosanya dan dosa bangsanya. la juga memohon agar Allah bertindak memulihkan Israel berdasarkan kasih dan belas kasihan-Nya kepada umat pilihan-Nya itu, sebagaimana Allah pernah membebaskan Israel dari Mesir. Daniel tidak bersikap pasif ketika rancangan Allah terbentang di hadapannya. Dalam pendekatannya pada Allah, ia meminta Allah menggenapi janji-Nya. Doa Daniel bukan
ditujukan hanya bagi kesejahteraan umat, tetapi juga agar karya Allah nyata dan nama-Nya dimuliakan (17, 19).
Renungkan: Apakah kita menyediakon waktu untuk berdoa bagi jemaat Tuhan di mana kita berada? Adakah beban dan perhatian pada karya Allah dalam jemaat terungkap melalui doa kita? Kita dapat berdoa supaya Allah mencurahkan Roh Kudus kepada jemaat agar terjadi pertobatan dan kebangunan rohani di antara mereka. Kita dapat berdoa sebagaimana dituliskan dalam Mzm. 85: 8 "Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya TUHAN, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-MuI"
Memahami nubuat Yeremia, Daniel sadar bahwa masa tujuh puluh tahun pembuangan akan berakhir sehingga Israel dapat mengalami pemulihan. Sebab itu ia berdoa, memohon ampun kepada Allah atas dosanya dan dosa bangsanya. la juga memohon agar Allah bertindak memulihkan Israel berdasarkan kasih dan belas kasihan-Nya kepada umat pilihan-Nya itu, sebagaimana Allah pernah membebaskan Israel dari Mesir. Daniel tidak bersikap pasif ketika rancangan Allah terbentang di hadapannya. Dalam pendekatannya pada Allah, ia meminta Allah menggenapi janji-Nya. Doa Daniel bukan
ditujukan hanya bagi kesejahteraan umat, tetapi juga agar karya Allah nyata dan nama-Nya dimuliakan (17, 19).
Renungkan: Apakah kita menyediakon waktu untuk berdoa bagi jemaat Tuhan di mana kita berada? Adakah beban dan perhatian pada karya Allah dalam jemaat terungkap melalui doa kita? Kita dapat berdoa supaya Allah mencurahkan Roh Kudus kepada jemaat agar terjadi pertobatan dan kebangunan rohani di antara mereka. Kita dapat berdoa sebagaimana dituliskan dalam Mzm. 85: 8 "Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya TUHAN, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-MuI"