Jawaban Doa
Yesaya 37: 21-38
Manusia kadang kala merasa putus asa karena Allah tidak kunjung menjawab doa mereka. Bahkan beberapa orang telah berdoa selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Meski demikian, tak selamanya Tuhan menanggapi doa umat-Nya dalam waktu yang lama. Sebagian orang juga pernah merasakan doanya dijawab dengan cepat oleh Allah, salah satunya ialah Raja Hizkia.
Menghadapi ancaman dari Asyur, sang raja hanya dapat membawa kekhawatirannya pada Tuhan. Mendengar seruan hamba-Nya, Allah bertindak untuk menegur kesombongan Sanherib yang mengganggap dirinya adikuasa karena mampu menaklukkan Mesir. Padahal, semua keberhasilan yang diperolehnya berasal dari Allah (26-27). la hanyalah alat Tuhan untuk menghukum bangsa-bangsa. Akan tetapi, mereka meninggikan diri dan menghina kemuliaan-Nya. Itu sebabnya Allah akan mempermalukan dan merendahkan mereka (28-29).
Di Sisi Iain, la menjawab permohonan hamba-Nya dengan mengatakan bahwa Sion tidak akan hancur. Sebaliknya, mereka akan bertahan, berkembang (30-31 ), dan terluput dari masalah sebab Tuhan bertindak bagi umat-Nya (32). Janji-Nya terbukti ketika Sanherib tewas dibunuh anak-anaknya (38). Keangkuhan Raja Asyur berubah jadi kebinasaan. Negeri yang dipimpin kini mengalami gejolak politik, takhta kerajaan diambil darinya, dan ia pun harus mengakhiri hidup di tangan keturunannya sendiri.
Kehancuran Asyur menjadi hukuman sekaligus jawaban doa. Allah tidak suka kepada orang yang sombong. la pasti akan merendahkan dan menghukum mereka dengan keras. Sebaliknya, la mengasihi orang yang rendah hati. Tuhan akan membela setiap umat yang berseru memohon pertolongan-Nya.
Renungkan: Kesombongan adalah awal kehancuran, tetapi orang yang bergantung pada Allah beroleh kehidupan. Karena itu, akuilah bahwa Allah adalah Pemimpin, Raja, seda Pemilik hidup manusia Dengan demikian, orang percaya dapat belajar bersyukur dan tetap beriman pada-Nya.
Menghadapi ancaman dari Asyur, sang raja hanya dapat membawa kekhawatirannya pada Tuhan. Mendengar seruan hamba-Nya, Allah bertindak untuk menegur kesombongan Sanherib yang mengganggap dirinya adikuasa karena mampu menaklukkan Mesir. Padahal, semua keberhasilan yang diperolehnya berasal dari Allah (26-27). la hanyalah alat Tuhan untuk menghukum bangsa-bangsa. Akan tetapi, mereka meninggikan diri dan menghina kemuliaan-Nya. Itu sebabnya Allah akan mempermalukan dan merendahkan mereka (28-29).
Di Sisi Iain, la menjawab permohonan hamba-Nya dengan mengatakan bahwa Sion tidak akan hancur. Sebaliknya, mereka akan bertahan, berkembang (30-31 ), dan terluput dari masalah sebab Tuhan bertindak bagi umat-Nya (32). Janji-Nya terbukti ketika Sanherib tewas dibunuh anak-anaknya (38). Keangkuhan Raja Asyur berubah jadi kebinasaan. Negeri yang dipimpin kini mengalami gejolak politik, takhta kerajaan diambil darinya, dan ia pun harus mengakhiri hidup di tangan keturunannya sendiri.
Kehancuran Asyur menjadi hukuman sekaligus jawaban doa. Allah tidak suka kepada orang yang sombong. la pasti akan merendahkan dan menghukum mereka dengan keras. Sebaliknya, la mengasihi orang yang rendah hati. Tuhan akan membela setiap umat yang berseru memohon pertolongan-Nya.
Renungkan: Kesombongan adalah awal kehancuran, tetapi orang yang bergantung pada Allah beroleh kehidupan. Karena itu, akuilah bahwa Allah adalah Pemimpin, Raja, seda Pemilik hidup manusia Dengan demikian, orang percaya dapat belajar bersyukur dan tetap beriman pada-Nya.