Jangan Salah Berharap!
Yesaya 31: 1-9
Bolehkah kita meminta pertolongan orang lain saat mengalami kesusahan? Tentu boleh. Ada kalanya Tuhan menggunakan orang-orang di sekitar kita untuk menolong umat Nya. Meski demikian, jangan pernah menggantikan kedudukan Tuhan sebagai Penolong yang sejati.
Yehuda dalam kondisi kritis. Kerajaan Asyur hendak memperluas wilayah kekuasaannya dan menyerang Yehuda. Sayangnya, raja Yehuda justru memilih berharap pada pertolongan Mesir. Melalui Yesaya, Allah mengingatkan umatNya bahwa kerajaan Mesir yang diharapkan oleh bangsa Israel hanyalah sekelompok manusia biasa (3a). Meski demikian, mereka tetap bebal dan tidak taat pada Allah. Akibatnya, Tuhan memakai Asyur mengalahkan Mesir dan juga Israel (3b).
Sekalipun umat-Nya memberontak, kasih setia Allah tetap ada bagi mereka. Itu sebabnya, la mengajarkan pada umatNya bahwa Allah berdaulat atas bangsa-bangsa (3). la dapat melindungi dan menjaga anak-anak-Nya seperti seekor singa dengan kekuatannya yang dahsyat (4-5). Sekali lagi, Allah memberikan kesempatan pada umat-Nya untuk bertobat dari kejahatannya dan membuang semua berhala yang mereka sembah (6-7). Dengan demikian, keselamatan dari Tuhan akan datang bagi Yehuda. la akan berbalik menghukum Asyur dan membebaskan umat-Nya (8-9). Semua ini dilakukan Allah agar bangsa pilihan-Nya sadar bahwa Dialah sumber pengharapan
sejati bagi Israel. Hanya Allah yang mampu menyelamatkan umat
dari berbagai persoalan.
Saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi mampu membantu manusia menyelesaikan berbagai permasalahan hidupi. Akan tetapi, orang percaya seharusnya mengingat bahwa sumber pengharapan sejati ada dalam Kristus. Karena itu, jangan salah menaruh pengharapan kita pada hal yang lain di luar Dia.
Ingat: Yesus Kristus ada/ah Juruse/amat kita yang sejati.
Yehuda dalam kondisi kritis. Kerajaan Asyur hendak memperluas wilayah kekuasaannya dan menyerang Yehuda. Sayangnya, raja Yehuda justru memilih berharap pada pertolongan Mesir. Melalui Yesaya, Allah mengingatkan umatNya bahwa kerajaan Mesir yang diharapkan oleh bangsa Israel hanyalah sekelompok manusia biasa (3a). Meski demikian, mereka tetap bebal dan tidak taat pada Allah. Akibatnya, Tuhan memakai Asyur mengalahkan Mesir dan juga Israel (3b).
Sekalipun umat-Nya memberontak, kasih setia Allah tetap ada bagi mereka. Itu sebabnya, la mengajarkan pada umatNya bahwa Allah berdaulat atas bangsa-bangsa (3). la dapat melindungi dan menjaga anak-anak-Nya seperti seekor singa dengan kekuatannya yang dahsyat (4-5). Sekali lagi, Allah memberikan kesempatan pada umat-Nya untuk bertobat dari kejahatannya dan membuang semua berhala yang mereka sembah (6-7). Dengan demikian, keselamatan dari Tuhan akan datang bagi Yehuda. la akan berbalik menghukum Asyur dan membebaskan umat-Nya (8-9). Semua ini dilakukan Allah agar bangsa pilihan-Nya sadar bahwa Dialah sumber pengharapan
sejati bagi Israel. Hanya Allah yang mampu menyelamatkan umat
dari berbagai persoalan.
Saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi mampu membantu manusia menyelesaikan berbagai permasalahan hidupi. Akan tetapi, orang percaya seharusnya mengingat bahwa sumber pengharapan sejati ada dalam Kristus. Karena itu, jangan salah menaruh pengharapan kita pada hal yang lain di luar Dia.
Ingat: Yesus Kristus ada/ah Juruse/amat kita yang sejati.