Jangan Menjadi Batu Sandungan
(1 Korintus 8: 1-13)
Jemaat dihadapkan pada suatu dilema. Di satu sisi, mereka tidak boleh makan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala. Sedangkan di sisi lain, makanan yang ada di pasar umum adalah makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala (bdk. Kis. 15: 20, 29). Selain itu, Paulus mengajarkan bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri (Rm. 14: 14). Aturan mana yang harus mereka jalani?
Paulus menekankan bahwa hanya ada satu Allah. Kuasa-kuasa spiritual di balik berhala dan dewa adalah kuasa Iblis. Pandangan Paulus menentang pemahaman yang sudah terlebih dahulu berkembang yang menganggap bahwa berhala itu benar-benar ada. Keyakinan terhadap berhala telah menodai kesucian hati nurani manusia.
Dalam usaha meyakinkan jemaat Korintus, Paulus menyadari bahwa tidak semua jemaat yang dapat menerima pengajarannya. Hal itu disebabkan pengetahuan dan pola pikir yang telah terbentuk untuk mengakui kekuasaan para berhala. Kepada mereka yang mau mendengarkan pengajarannya, Paulus menekankan untuk tetap percaya pada keesaan Allah dan menyingkirkan keyakinan kepada berhala-berhala. Kuncinya adalah keyakinan kuat dan teguh bahwa hanya Yesus Kristus yang telah menjadikan segala sesuatu dan yang memberi kita hidup baru dan kekal (6).
Renungkan: Keyakinan yang benar tanpa memedulikan hati nurani orang lain yang lemah bukanlah sikap Kristiani yang terpuji, sebaliknya menjadi batu sandungan bagi orang banyak.
Sumber: Santapan Harian edisi Kitab 1 Korintus 1: 1-16: 24 hari ke-17
Paulus menekankan bahwa hanya ada satu Allah. Kuasa-kuasa spiritual di balik berhala dan dewa adalah kuasa Iblis. Pandangan Paulus menentang pemahaman yang sudah terlebih dahulu berkembang yang menganggap bahwa berhala itu benar-benar ada. Keyakinan terhadap berhala telah menodai kesucian hati nurani manusia.
Dalam usaha meyakinkan jemaat Korintus, Paulus menyadari bahwa tidak semua jemaat yang dapat menerima pengajarannya. Hal itu disebabkan pengetahuan dan pola pikir yang telah terbentuk untuk mengakui kekuasaan para berhala. Kepada mereka yang mau mendengarkan pengajarannya, Paulus menekankan untuk tetap percaya pada keesaan Allah dan menyingkirkan keyakinan kepada berhala-berhala. Kuncinya adalah keyakinan kuat dan teguh bahwa hanya Yesus Kristus yang telah menjadikan segala sesuatu dan yang memberi kita hidup baru dan kekal (6).
Renungkan: Keyakinan yang benar tanpa memedulikan hati nurani orang lain yang lemah bukanlah sikap Kristiani yang terpuji, sebaliknya menjadi batu sandungan bagi orang banyak.
Sumber: Santapan Harian edisi Kitab 1 Korintus 1: 1-16: 24 hari ke-17