Jangan Keraskan Hati
Yeremia 13:15-27
Perikop sebelumnya berbicara mengenai sikap umat pilihan yang menyimpang dari rencana Allah (13:1-11) dan mengumbar hawa nafsu pribadi (13:12-14). Tuhan menegur keras karena ketidaktaatan mereka.
Dałam nas hari ini, sekali lagi Tuhan murka terhadap umatNya Mereka sangat bebal dan merasa tinggi hati (15). Umat Yehuda berpikir mereka dapat lepas dari hukuman Allah. Nyatanya, hukuman Tuhan justru makin mendekat. la akan membuang Yehuda dan mengangkut mereka keluar dari Tanah Perjanjian (19). Allah mengizinkan bangsa-bangsa lain datang dan tinggal di tanah milik Israel (20). Semua itu dibiarkan-Nya terjadî sebagai hukuman untuk umat-Nya karena mereka telah beribadah pada ilah lain dan memilih percaya kepada bangsa-bangsa asing dari pada Tuhan.
Ironisnya, Allah memakai bangsa-bangsa yang dipercaya oleh Yehuda dan Israel sebagai alat penghakiman-Nya atas umat-Nya. Sama seperti mereka telah mengkhianati Tuhan, demikian pula bangsa-bangsa asing itu pada akhirnya berkhianat terhadap Israel (19-21 Mereka akan dianiaya dan dipermalukan di hadapan bangsa-bangsa (22-26). Itulah akibat dari perselingkuhan rohani yang dilakukan oleh Yehuda.
Tuhan sangat menghargai kesetiaan dan membenci pengkhianatan. la adalah Allah yang cemburu (Kel. 20:5). Dia tak ingin umat-nya menyembah kepada ilah-ilah lain. la menuntut mereka bergantung dan percaya hanya kepada-Nya.
Renungkan: Orang Kristen dituntut untuk beriman hanya kepada Allah, Sekalipun kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan, dan segala kemampuan nalar manusia dikembangkan sedemikian rupa, namun tentunya itu jangan sampai menggantikan posisi Allah dałam hidup kita. la tetaplah Allah Yang mahatinggi atas segala alam ciptaan, termasuk hidup manusia. Karena itu, jadikan Tuhan sebagai kekasih jiwa yang terutama dałam hati dan hidup Anda!
Dałam nas hari ini, sekali lagi Tuhan murka terhadap umatNya Mereka sangat bebal dan merasa tinggi hati (15). Umat Yehuda berpikir mereka dapat lepas dari hukuman Allah. Nyatanya, hukuman Tuhan justru makin mendekat. la akan membuang Yehuda dan mengangkut mereka keluar dari Tanah Perjanjian (19). Allah mengizinkan bangsa-bangsa lain datang dan tinggal di tanah milik Israel (20). Semua itu dibiarkan-Nya terjadî sebagai hukuman untuk umat-Nya karena mereka telah beribadah pada ilah lain dan memilih percaya kepada bangsa-bangsa asing dari pada Tuhan.
Ironisnya, Allah memakai bangsa-bangsa yang dipercaya oleh Yehuda dan Israel sebagai alat penghakiman-Nya atas umat-Nya. Sama seperti mereka telah mengkhianati Tuhan, demikian pula bangsa-bangsa asing itu pada akhirnya berkhianat terhadap Israel (19-21 Mereka akan dianiaya dan dipermalukan di hadapan bangsa-bangsa (22-26). Itulah akibat dari perselingkuhan rohani yang dilakukan oleh Yehuda.
Tuhan sangat menghargai kesetiaan dan membenci pengkhianatan. la adalah Allah yang cemburu (Kel. 20:5). Dia tak ingin umat-nya menyembah kepada ilah-ilah lain. la menuntut mereka bergantung dan percaya hanya kepada-Nya.
Renungkan: Orang Kristen dituntut untuk beriman hanya kepada Allah, Sekalipun kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan, dan segala kemampuan nalar manusia dikembangkan sedemikian rupa, namun tentunya itu jangan sampai menggantikan posisi Allah dałam hidup kita. la tetaplah Allah Yang mahatinggi atas segala alam ciptaan, termasuk hidup manusia. Karena itu, jadikan Tuhan sebagai kekasih jiwa yang terutama dałam hati dan hidup Anda!