Iman yang Positif
(Ibrani 11: 23-31)
Biografi adalah salah satu jenis buku yang menceritakan tentang riwayat hidup seseorang, contohnya Biografi Tan Malaka, Soekarno, atau pun Benjamin Franklin. Selain untuk memberikan informasi, tujuan penulis membuat buku seperti ini ialah untuk mengajak pembaca belajar sesuatu yang baik dari perjalanan hidup tokoh tersebut. Hikmat dan cara hidup yang bernilai dapat diperoleh dengan memperlihatkan dinamika kehidupan tokoh-tokoh yang dijelaskan dalam karya tersebut.
Dalam bagian ini, penulis Ibrani memaparkan riwayat hidup Musa. Tujuannya untuk menyajikan bagaimana iman Musa bertumbuh secara progresif. Pertama, sejak lahir orang tua Musa berperan dalam membangun iman Musa (23). Mereka mendidik Musa dalam iman melalui pengajaran rohani ketika Musa masih kecil. Akibatnya, anak tersebut bertumbuh dengan iman yang teguh kepada Allah. Kedua, setelah dewasa Musa belajar bersandar total kepada Allah (24-27).lewat pelariannya ke Midian, ia di didik untuk melepaskan semua kebanggannya sebagai pangeran Mesir dan bersandar penuh pada kuasa Tuhan. Hal ini penting untuk mempersiapkan Musa memimpin umat Allah keluar dari Mesir. Ketiga, setelah tua Musa belajar memberi diri dipimpin Allah (28-29). Ia memimpin umat Israel ke luar dari Mesir dan menyebrangi Laut Merah menuju ke Tanah Perjanjian. Melalui tulah-tulah yang Allah lakukan, ia belajar percaya bahwa Allah Israel lebih besar dan berkuasa daripada ilah-ilah Mesir. Peristiwa tersebut juga mengajarkan pada umat Israel untuk percaya pada Allah dan menantikan penggenapan janji-Nya tentang Tanah Perjanjian (30). Bahkan, Rahab, seorang wanita kafir pun turut diselamatkan karena beriman pada Allah Israel (31).
Renungkan: Kehidupan Musa dan perjalanan Israel menujukkan bahwa pertumbuhan iman manusia pada Allah bersifat progresif. Melalui Roh Kudus, Ia menganugerahkan iman pada umat-Nya namun orang percaya juga dipanggil untuk belajar bertumbuh dalam iman pada-Nya. Siapakah anda?
Sumber: Santapan Harian edisi Kitab Titus 1: 1 - Ibrani 13: 25 hari ke-35
Dalam bagian ini, penulis Ibrani memaparkan riwayat hidup Musa. Tujuannya untuk menyajikan bagaimana iman Musa bertumbuh secara progresif. Pertama, sejak lahir orang tua Musa berperan dalam membangun iman Musa (23). Mereka mendidik Musa dalam iman melalui pengajaran rohani ketika Musa masih kecil. Akibatnya, anak tersebut bertumbuh dengan iman yang teguh kepada Allah. Kedua, setelah dewasa Musa belajar bersandar total kepada Allah (24-27).lewat pelariannya ke Midian, ia di didik untuk melepaskan semua kebanggannya sebagai pangeran Mesir dan bersandar penuh pada kuasa Tuhan. Hal ini penting untuk mempersiapkan Musa memimpin umat Allah keluar dari Mesir. Ketiga, setelah tua Musa belajar memberi diri dipimpin Allah (28-29). Ia memimpin umat Israel ke luar dari Mesir dan menyebrangi Laut Merah menuju ke Tanah Perjanjian. Melalui tulah-tulah yang Allah lakukan, ia belajar percaya bahwa Allah Israel lebih besar dan berkuasa daripada ilah-ilah Mesir. Peristiwa tersebut juga mengajarkan pada umat Israel untuk percaya pada Allah dan menantikan penggenapan janji-Nya tentang Tanah Perjanjian (30). Bahkan, Rahab, seorang wanita kafir pun turut diselamatkan karena beriman pada Allah Israel (31).
Renungkan: Kehidupan Musa dan perjalanan Israel menujukkan bahwa pertumbuhan iman manusia pada Allah bersifat progresif. Melalui Roh Kudus, Ia menganugerahkan iman pada umat-Nya namun orang percaya juga dipanggil untuk belajar bertumbuh dalam iman pada-Nya. Siapakah anda?
Sumber: Santapan Harian edisi Kitab Titus 1: 1 - Ibrani 13: 25 hari ke-35