Hukuman Adil bagi Semua Bangsa
Yeremia 25: 15-38
Kata "adil" dalam Bahasa Indonesia memiliki beberapa makna antara Iain sama berat, tidak berat sebelah, atau tidak
memihak. Demikian pula dengan keadilan Yang Allah dinyatakan bagi seluruh manusia.
Allah memberikan hukuman bukan hanya kepada Yehuda, tetapi juga Kepada setiap orang yang berdosa. Karena itu, Yeremia juga menyatakan penghakiman Tuhan atas semua bangsa (30-31). Ada tiga hal yang menarik dari nubuat sang nabi dalam nas hari ini. Pertama, Yehuda disebut di awal dari daftar ini untuk menunjukkan bahwa mereka adalah umat-Nya yang seharusnya menjadi teladan bagi bangsa-bangsa Iain agar mengenal Allah. Mereka adalah orang-orang yang mengenal kebenaran-Nya. Karena itu, mereka harus diadili terlebih dahulu (bdk. 1Pet. 4:17). Kedua, penyebutan nama bangsa-bangsa Iain menunjukkan bahwa tidak ada yang luput dari hukuman dosa (19-29). Ketiga, penyebutan Mesir dan Babel setelah Yehuda menjadi tanda kemenangan Allah melawan ilah-ilah Iain (19, 26). Keduanya adalah negara adikuasa yang secara silih berganti menjajah bangsa-bangsa Iainnya dan membanggakan dewa-dewa mereka. Penindasan dan penyembahan berhala yang mereka bawa pada bangsa-bangsa jajahannya merupakan kekejian bagi Allah. Itu sebabnya Tuhan akan menghukum mereka lebih dahulu.
Ketika membaca bagian ini, orang Kristen sering kali disadarkan tentang penghakiman Tuhan yang akan menimpa seluruh bumi. Akan tetapi, pernahkah Anda berpikir bahwa Allah meletakkan umat-Nya di tengah dunia dengan sebuah tujuan, yaitu menyampaikan kabar keselamatan dan menuntun orang untuk bertobat dari dosa mereka kemudian percaya pada Tuhan.
Renungkan: Berita injil adalah pengharapan bagi seluruh bangsa. Semua orang pasti akan menghadapi penghakiman Allah. Itu sebabnya, kita dituntut untuk tidak tinggal diam, tetapi secara aktif memberitakan injil pada semua orang
memihak. Demikian pula dengan keadilan Yang Allah dinyatakan bagi seluruh manusia.
Allah memberikan hukuman bukan hanya kepada Yehuda, tetapi juga Kepada setiap orang yang berdosa. Karena itu, Yeremia juga menyatakan penghakiman Tuhan atas semua bangsa (30-31). Ada tiga hal yang menarik dari nubuat sang nabi dalam nas hari ini. Pertama, Yehuda disebut di awal dari daftar ini untuk menunjukkan bahwa mereka adalah umat-Nya yang seharusnya menjadi teladan bagi bangsa-bangsa Iain agar mengenal Allah. Mereka adalah orang-orang yang mengenal kebenaran-Nya. Karena itu, mereka harus diadili terlebih dahulu (bdk. 1Pet. 4:17). Kedua, penyebutan nama bangsa-bangsa Iain menunjukkan bahwa tidak ada yang luput dari hukuman dosa (19-29). Ketiga, penyebutan Mesir dan Babel setelah Yehuda menjadi tanda kemenangan Allah melawan ilah-ilah Iain (19, 26). Keduanya adalah negara adikuasa yang secara silih berganti menjajah bangsa-bangsa Iainnya dan membanggakan dewa-dewa mereka. Penindasan dan penyembahan berhala yang mereka bawa pada bangsa-bangsa jajahannya merupakan kekejian bagi Allah. Itu sebabnya Tuhan akan menghukum mereka lebih dahulu.
Ketika membaca bagian ini, orang Kristen sering kali disadarkan tentang penghakiman Tuhan yang akan menimpa seluruh bumi. Akan tetapi, pernahkah Anda berpikir bahwa Allah meletakkan umat-Nya di tengah dunia dengan sebuah tujuan, yaitu menyampaikan kabar keselamatan dan menuntun orang untuk bertobat dari dosa mereka kemudian percaya pada Tuhan.
Renungkan: Berita injil adalah pengharapan bagi seluruh bangsa. Semua orang pasti akan menghadapi penghakiman Allah. Itu sebabnya, kita dituntut untuk tidak tinggal diam, tetapi secara aktif memberitakan injil pada semua orang