Hidup Takut akan Tuhan
( Mazmur 34: 12-23 )
Kematian merupakan salah satu hal yang paling ditakuti oleh manusia, oleh karena itu banyak ilmu pengetahuan dan teknologi berusaha mencari jalan bagaimana manusia dapat hidup lebih lama. Tawaran yang sama juga diberikan oleh pemazmur, namun tidak lewat teknologi dan ilmu pengetahuan, tetapi melalui takut akan Tuhan (12-13).
Hidup takut akan Tuhan berarti menjadikan karakter Tuhan sebagai cerminan hidup kita. Hal ini nyata melalui dua hal: Pertama, lewat menjaga perkataan kita (14). Cara kita bertutur menunjukan siapa sesungguhnya diri kita, karena apa yang keluar dari mulut bersal dari hati (bdk. Mat. 15:18). Oleh sebab itu, dengan menjaga perkataan kita maka sesungguhnya juga sedang belajar mengoreksi diri kita untuk dapat hidup lebih layak dihadapan Allah.
Kedua, melalui sikap hidup yang mencari perdamaian dan menjauhi kejahatan (15). Tingkah laku kita adalah kesaksian yang hidup bagi orang disekeliling kita. Banyak orang mungkin bisa berkata sopan di depan umum, namun di belakang mereka mencuri, korupsi dan melakukan banyak tindakan tercela. Apakah perkataannya yang baik cukup untuk menutupi kesalahannya? Tentu tidak. Meski tutur katanya indah, namun mereka tetap dikenal sebagai pencuri dan koruptor. Jika demikian, siapa kita sesungguhnya juga dicerminkan lewat apa yang kita lakukan. Karena itu berbahagialah mereka yang hidup membawa damai dan menjalankan kebenaran, sebab orang akan mengenal mereka sebagai anak-anak Allah, merekalah yang empunya kerajaan sorga (Mat. 5: 9-10).
Renungkan: Sekalipun pemazmur sadar bahwa hidup sebagai orang benar di tengah dunia tidak mudah, penuh tantangan, dan ancaman, namun pertolongan Tuhan selalu nyata bagi Umat-Nya. Itulah yang menjadi jaminan umur panjang dan berkat dari Tuhan. Maukah anda hidup takut akan Tuhan?.
Hidup takut akan Tuhan berarti menjadikan karakter Tuhan sebagai cerminan hidup kita. Hal ini nyata melalui dua hal: Pertama, lewat menjaga perkataan kita (14). Cara kita bertutur menunjukan siapa sesungguhnya diri kita, karena apa yang keluar dari mulut bersal dari hati (bdk. Mat. 15:18). Oleh sebab itu, dengan menjaga perkataan kita maka sesungguhnya juga sedang belajar mengoreksi diri kita untuk dapat hidup lebih layak dihadapan Allah.
Kedua, melalui sikap hidup yang mencari perdamaian dan menjauhi kejahatan (15). Tingkah laku kita adalah kesaksian yang hidup bagi orang disekeliling kita. Banyak orang mungkin bisa berkata sopan di depan umum, namun di belakang mereka mencuri, korupsi dan melakukan banyak tindakan tercela. Apakah perkataannya yang baik cukup untuk menutupi kesalahannya? Tentu tidak. Meski tutur katanya indah, namun mereka tetap dikenal sebagai pencuri dan koruptor. Jika demikian, siapa kita sesungguhnya juga dicerminkan lewat apa yang kita lakukan. Karena itu berbahagialah mereka yang hidup membawa damai dan menjalankan kebenaran, sebab orang akan mengenal mereka sebagai anak-anak Allah, merekalah yang empunya kerajaan sorga (Mat. 5: 9-10).
Renungkan: Sekalipun pemazmur sadar bahwa hidup sebagai orang benar di tengah dunia tidak mudah, penuh tantangan, dan ancaman, namun pertolongan Tuhan selalu nyata bagi Umat-Nya. Itulah yang menjadi jaminan umur panjang dan berkat dari Tuhan. Maukah anda hidup takut akan Tuhan?.