Hati-hati dengan segala kemuliaan
(1 Raja-Raja 10: 1-29)
Mencuri kemuliaan Allah dapat menjadi jerat bagi seseorang jatuh dalam pelbagai dosa, seperti: kesombongan, lupa diri, gila kuasa, memperalat sesama, manipulasi dan lainnya.
Pasal 10 ini menceritakan segala kebesaran Salomo. Kebesaran ini dinyatakan dalam bentuk kekayaan, kemewahan, dan kelimpahan (14-29). Kebesaran ini dinyatakan juga melalui pengaku-an ratu negeri Syeba yang membuatnya memuji Allah yang disembah Salomo (1-13). Hal tersebut dipakai Yesus sebagai ilustrasi akan hikmat diri-Nya yang jauh melebihi Salomo (Matius 12:42). Ratu dari Selatan itu diberkati oleh Salomo. Berarti kebesaran Salomo benar adanya. Itu adalah anugerah yang Allah berikan dan yang telah menjadi berkat untuk orang lain.
Namun di sisi lain, ada peringatan Allah kepada Salomo (9:1-9). Peringatan Allah ini disebabkan oleh “kelalaian” Salomo (9:10-14). Hal ini menimbulkan tanda tanya di benak kita. Apakah semua kebsaran Salomo ini akan bertahan? Apakah Salomo akan tetap rendah hati mengakui Tuhan sebagai Allahnya?
Tak ada manusia yang kebal terhadap godaan untuk memegahkan diri. Agar tidak jatuh kepada kesombongan, kita harus senan-tiasa merendahkan hati di hadapan Allah, dan mengembalikan segala kemuliaan hanya kepada-Nya.
Doaku: Tuhan, jangan biarkan aku sombong. Ingatkan aku bahwa apa yang kuperbuat dan semua keberhasilanku adalah anugerah-Mu semata
Pasal 10 ini menceritakan segala kebesaran Salomo. Kebesaran ini dinyatakan dalam bentuk kekayaan, kemewahan, dan kelimpahan (14-29). Kebesaran ini dinyatakan juga melalui pengaku-an ratu negeri Syeba yang membuatnya memuji Allah yang disembah Salomo (1-13). Hal tersebut dipakai Yesus sebagai ilustrasi akan hikmat diri-Nya yang jauh melebihi Salomo (Matius 12:42). Ratu dari Selatan itu diberkati oleh Salomo. Berarti kebesaran Salomo benar adanya. Itu adalah anugerah yang Allah berikan dan yang telah menjadi berkat untuk orang lain.
Namun di sisi lain, ada peringatan Allah kepada Salomo (9:1-9). Peringatan Allah ini disebabkan oleh “kelalaian” Salomo (9:10-14). Hal ini menimbulkan tanda tanya di benak kita. Apakah semua kebsaran Salomo ini akan bertahan? Apakah Salomo akan tetap rendah hati mengakui Tuhan sebagai Allahnya?
Tak ada manusia yang kebal terhadap godaan untuk memegahkan diri. Agar tidak jatuh kepada kesombongan, kita harus senan-tiasa merendahkan hati di hadapan Allah, dan mengembalikan segala kemuliaan hanya kepada-Nya.
Doaku: Tuhan, jangan biarkan aku sombong. Ingatkan aku bahwa apa yang kuperbuat dan semua keberhasilanku adalah anugerah-Mu semata