Firman dan Pertumbuhan Sikap
( Mazmur 119: 111-132 )
Jika kita jujur, maka kita akui bahwa banyak dari keputusan dan tindakan kita yang tidak didorong oleh alasan yang benar Salah satu alasan paling berpengaruh adalah rasa takut akan manusia. Takut ditolak, direndahkan, ditanggapi negatif, dianggap tidak berpihak, dan sebagainya. Kita perlu sadar bahwa dengan demikian kita sedang membiarkan orang lain membentuk dili kita bukan Tuhan. Akhirnya kita makin menyimpang dari menjadi diri yang sepadan dengan rencana Allah.
Bergaul dengan firman secara teratur dan mendalam akan menumbuhkan jati diri dan sikap-sikap yang benar di dalam kita. Sikap benar terhadap sesama tumbuh sebagai akibat sikap kita terhadap firman Allah yang membuat karakter kita mengalami pemurnian dan penyelarasan dengan pelbagai sifat Allah sendiri.
Sikap benar apa saja akan tumbuh sebagai akibat dari bergaul akrab dan menaati firman? Hati akan condong kepada apa yang dinilai baik dan mulia. Jika firman menjadi harta pusaka (111) maka kita akan meminati keputusan Alah (112) dan membenci sikap bercabang hati (113). Kita akan lebih takut gentar terhadap Alah daripada takut kepada orang yang melawan Allah (117120).
Firman menanamkan dalam diri kita janji dan prinsip bahwa saat takut kita dapat berdoa memohon perlindungan-Nya (116). Kebiasaan menatap kemuliaan Allah dalam firman membuat kita mampu melihat kepalsuan dari kemuliaan orang fasik (119). Penilaian Allah menjadi penilaian kita. Sikap kita mengalami pemurnian. Tindakan kita makin serasi dengan hati Allah. Untuk tiba pada kondisi demikian diperlukan proses panjang dan tekun. Disiplin membaca-gali Alkitab melalui Santapan Harian hendaknya dilihat sebagai proses pembentukan sikap itu.
Renungkan: Memang kita masih harus dan perlu hidup terlibat dalam masyarakat. Dibekali pemahaman firman yang kental, kita akan terlibat tidak dengan membunglon, tetapi membawa pengaruh positif dari kebenaran Tuhan.
Bergaul dengan firman secara teratur dan mendalam akan menumbuhkan jati diri dan sikap-sikap yang benar di dalam kita. Sikap benar terhadap sesama tumbuh sebagai akibat sikap kita terhadap firman Allah yang membuat karakter kita mengalami pemurnian dan penyelarasan dengan pelbagai sifat Allah sendiri.
Sikap benar apa saja akan tumbuh sebagai akibat dari bergaul akrab dan menaati firman? Hati akan condong kepada apa yang dinilai baik dan mulia. Jika firman menjadi harta pusaka (111) maka kita akan meminati keputusan Alah (112) dan membenci sikap bercabang hati (113). Kita akan lebih takut gentar terhadap Alah daripada takut kepada orang yang melawan Allah (117120).
Firman menanamkan dalam diri kita janji dan prinsip bahwa saat takut kita dapat berdoa memohon perlindungan-Nya (116). Kebiasaan menatap kemuliaan Allah dalam firman membuat kita mampu melihat kepalsuan dari kemuliaan orang fasik (119). Penilaian Allah menjadi penilaian kita. Sikap kita mengalami pemurnian. Tindakan kita makin serasi dengan hati Allah. Untuk tiba pada kondisi demikian diperlukan proses panjang dan tekun. Disiplin membaca-gali Alkitab melalui Santapan Harian hendaknya dilihat sebagai proses pembentukan sikap itu.
Renungkan: Memang kita masih harus dan perlu hidup terlibat dalam masyarakat. Dibekali pemahaman firman yang kental, kita akan terlibat tidak dengan membunglon, tetapi membawa pengaruh positif dari kebenaran Tuhan.