Diperbudak Orang Asing
Yeremia 5: 10-19
Belum berhenti murka Allah yang bernyala-nyala karena ketidaksetiaan Israel, kini Dia kembali mengutus Yeremia untuk menyatakan kecaman pada bangsa pilihan-Nya. la mengecam sikap Yehuda yang merendahkan hukuman dan kuasa-Nya (1213). Seolah-olah Allah tidak mampu berbuat apa-apa dalam hidup mereka dan tidak dapat menghukum umat-Nya dengan keras. Hal tersebut merupakan bentuk rasa aman yang palsu sehingga menyulut kemarahan Tuhan.
Allah mengutus Yeremia untuk menyatakan hukuman-Nya yang berat, Tujuannya, untuk membuktikan kuasa-Nya dan mengajarkan pada umat tentang rasa takut akan Tuhan. Sang nabi memperingatkan Israel bahwa mereka akan ditolak oleh Tuhan, seperti carang yang dibuang keluar dari pokok anggur (10). Melalui perkataan yang diucapkan oleh hamba-Nya itu, umat akan menerima berbagai macam hukuman dari Allah (14).
Menariknya, Allah dalam firman-Nya menggunakan api untuk melambangkan kedahsyatan hukuman-Nya. Figur api dalam Alkitab memiliki makna ganda, yaitu: Pertama, bersifat menghancurkan. Kedua, bersifat menyucikan atau menguduskan. Dengan demikian, bisa diartikan bahwa hukuman Tuhan justru akan menolong Israel sadar akan kesalahannya dan kembali kepada Allah mereka.
Kedatangan bangsa asing untuk menjajah umat Tuhan menjadi sebuah ironi yang harus Yehuda hadapi (15-17). Mereka yang pada mulanya berharap kemenangan pada bangsa yang kuat tersebut, justru kini menderita karena bangsa tersebut. Pengharapan yang mereka letakkan pada sesuatu di luar Tuhan sama artinya dengan menyembah berhala (19).
Renungkan: Allah ingin manusia bergantung dan berharap hanya pada-Nya. Kekuasaan, uang, kepandaian, dan segala yang ada dalam dunia merupakan alat bagi manusia agar dapat hidup lebih baik. Akan tetapi, surnber berkat dan pertolongan ada pada Tuhan saja Percayalah hanya pada-Nya!
Allah mengutus Yeremia untuk menyatakan hukuman-Nya yang berat, Tujuannya, untuk membuktikan kuasa-Nya dan mengajarkan pada umat tentang rasa takut akan Tuhan. Sang nabi memperingatkan Israel bahwa mereka akan ditolak oleh Tuhan, seperti carang yang dibuang keluar dari pokok anggur (10). Melalui perkataan yang diucapkan oleh hamba-Nya itu, umat akan menerima berbagai macam hukuman dari Allah (14).
Menariknya, Allah dalam firman-Nya menggunakan api untuk melambangkan kedahsyatan hukuman-Nya. Figur api dalam Alkitab memiliki makna ganda, yaitu: Pertama, bersifat menghancurkan. Kedua, bersifat menyucikan atau menguduskan. Dengan demikian, bisa diartikan bahwa hukuman Tuhan justru akan menolong Israel sadar akan kesalahannya dan kembali kepada Allah mereka.
Kedatangan bangsa asing untuk menjajah umat Tuhan menjadi sebuah ironi yang harus Yehuda hadapi (15-17). Mereka yang pada mulanya berharap kemenangan pada bangsa yang kuat tersebut, justru kini menderita karena bangsa tersebut. Pengharapan yang mereka letakkan pada sesuatu di luar Tuhan sama artinya dengan menyembah berhala (19).
Renungkan: Allah ingin manusia bergantung dan berharap hanya pada-Nya. Kekuasaan, uang, kepandaian, dan segala yang ada dalam dunia merupakan alat bagi manusia agar dapat hidup lebih baik. Akan tetapi, surnber berkat dan pertolongan ada pada Tuhan saja Percayalah hanya pada-Nya!