Bijak Memilih Pergaulan
(Amsal 15: 16-33)
Kepercayaan adalah hal terpenting dalam sebuah relasi. Bila orang yang kita percaya mengkhianati dan mencemarkan nama baik kita, tentu kita merasa sediht marah, dan kecewa.
Pengalaman buruk yang dialami manusia dalam berelasi seharusnya mengajarkan kita lebih bijak dalam memilih pergaulan, Pengamsal menasihatkan bahwa relasi yang baik harus didasarkan oleh kasih (17). Dengan demikian, seseorang dapat belajar sabar dan menghindari percekcokan yang tidak berguna (18). Hal serupa ditegaskan oleh rasul Yakobus. la menasihati jemaat Allah lamban untuk marah dan mau memberi diri mendengar orang Iain (Yak. 1:19-20). Kerelaan memerhatikan nasihat orang Iain membentuk kita semakin dewasa dan bertumbuh dalam hikmat (19-23).
Dalam dunia ini ada banyak realitas yang saling bertolak belakang, antara Iain: cara hidup orang bijak dan orang bodoh (24), mendengar teguran atau mengabaikan didikan (32). Tiap laku hidup yang kita pilih akan menentukan bagaimana dan siapa diri kita. ltu sebabnya, pengamsal menasihatkan umat Allah agar setiap keputusan yang diambil harus berlandaskan pada prinsip takut akan Allah (25-33). Memilih lingkungan, relasi, dan cara hidup yang tepat akan menjaga serta menuntun kita semakin serupa dengan-Nya.
Renungkan: Di zaman ini, dosa semakin menguasai manusia dengan berbagai macam cara supaya kita tidak lagi takut padaNya. Melalui lingkungan, media informasi, teknologi, bahkan mungkin orang terdekat kita, si Jahat berupaya menyebarkan nilai-nilai yangjauh dari kebenaran iman. ltu sebabnya, kita perlu terus-menerus belajar firman Tuhan, peka akan suara-Nya, dan taat pada perintah-Nya. Tujuannya, agar kita terjaga dari bujuk rayu dosa dan dapat bertahan dalam iman yang benar kepada Kristus.
Pengalaman buruk yang dialami manusia dalam berelasi seharusnya mengajarkan kita lebih bijak dalam memilih pergaulan, Pengamsal menasihatkan bahwa relasi yang baik harus didasarkan oleh kasih (17). Dengan demikian, seseorang dapat belajar sabar dan menghindari percekcokan yang tidak berguna (18). Hal serupa ditegaskan oleh rasul Yakobus. la menasihati jemaat Allah lamban untuk marah dan mau memberi diri mendengar orang Iain (Yak. 1:19-20). Kerelaan memerhatikan nasihat orang Iain membentuk kita semakin dewasa dan bertumbuh dalam hikmat (19-23).
Dalam dunia ini ada banyak realitas yang saling bertolak belakang, antara Iain: cara hidup orang bijak dan orang bodoh (24), mendengar teguran atau mengabaikan didikan (32). Tiap laku hidup yang kita pilih akan menentukan bagaimana dan siapa diri kita. ltu sebabnya, pengamsal menasihatkan umat Allah agar setiap keputusan yang diambil harus berlandaskan pada prinsip takut akan Allah (25-33). Memilih lingkungan, relasi, dan cara hidup yang tepat akan menjaga serta menuntun kita semakin serupa dengan-Nya.
Renungkan: Di zaman ini, dosa semakin menguasai manusia dengan berbagai macam cara supaya kita tidak lagi takut padaNya. Melalui lingkungan, media informasi, teknologi, bahkan mungkin orang terdekat kita, si Jahat berupaya menyebarkan nilai-nilai yangjauh dari kebenaran iman. ltu sebabnya, kita perlu terus-menerus belajar firman Tuhan, peka akan suara-Nya, dan taat pada perintah-Nya. Tujuannya, agar kita terjaga dari bujuk rayu dosa dan dapat bertahan dalam iman yang benar kepada Kristus.