Amputasi Rohani
(2 Raja-Raja 17:1-23)
Dosa yang tidak segera dibereskan akan menimbulkan dosa lainnya. Seperti pepatah yang berbunyi: “Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit”, demikianlah penimbunan dosa yang dibiarkan akan menjadi suatu borok parah yang hanya bisa dibereskan dengan ‘amputasi rohani.
Kehancuran kerajaan Israel adalah akibat yang tak terelakkan dari menimbun dosa tanpa upaya menyelesaikannya dengan benar. Raja Hosea menutup rangkaian raja-raja yang memerintah Israel sejak Yorebeam bin Nebat (1 Raj. 12:20). Pada masa pemerintahannya, raja Salmaneser dari asyur menaklukkan dan mengahancurkan Samaria serta membawa orang-orang Israel ke Asyur, negeri pembuangan (2 Raj. 17:5-6, 23b). Penulis 2 Raja-Raja dengan jelas memaparkan segala dosa yang telah dilakukan oleh umat Israel kepada Allah, yang menyebabkan Dia tidak lagi dapat mengampuni mereka. Inti dari semua dosa itu adalah mereka telah melanggar Perjanjian Slnai yang diadakan antara Allah dengan nenek moyang mereka (15). Mereka telah melanggar perjanjian itu dengan cara menyembah Allah lain; berhala; patung lembu emas yang didirikan oleh Yerobeam bin nebat (21-22), serta hidup menurut adat istiadat bangsa-bangsa kafir dalam menyembah allah-allah tersebut (7-17). Padahal Tuhan telah berulang kali memperingatkan mereka untuk bertobat dan meninggalkan dosa-dosa mereka melalui para hamba-Nya (13). Yehuda pun sebenarnya tidak lebih baik daripada Israel (19).
Hari ini gereja mengemban tugas berat menyampaikan suara kenabian bahwa suatu hari kelak Tuhan akan menghukum dunia ini. Hukum bagi dunia ini belum tiba, namun pasti akan tiba. Karena itu, kesempatan ini untuk mengabarkan Injil.
Renungkan: Sebelum hukuman fatal dan final dijatuhkan kepada orang-orang berdosa, gereja harus bertindak merebut mereka dari belenggu si jahat.
Kehancuran kerajaan Israel adalah akibat yang tak terelakkan dari menimbun dosa tanpa upaya menyelesaikannya dengan benar. Raja Hosea menutup rangkaian raja-raja yang memerintah Israel sejak Yorebeam bin Nebat (1 Raj. 12:20). Pada masa pemerintahannya, raja Salmaneser dari asyur menaklukkan dan mengahancurkan Samaria serta membawa orang-orang Israel ke Asyur, negeri pembuangan (2 Raj. 17:5-6, 23b). Penulis 2 Raja-Raja dengan jelas memaparkan segala dosa yang telah dilakukan oleh umat Israel kepada Allah, yang menyebabkan Dia tidak lagi dapat mengampuni mereka. Inti dari semua dosa itu adalah mereka telah melanggar Perjanjian Slnai yang diadakan antara Allah dengan nenek moyang mereka (15). Mereka telah melanggar perjanjian itu dengan cara menyembah Allah lain; berhala; patung lembu emas yang didirikan oleh Yerobeam bin nebat (21-22), serta hidup menurut adat istiadat bangsa-bangsa kafir dalam menyembah allah-allah tersebut (7-17). Padahal Tuhan telah berulang kali memperingatkan mereka untuk bertobat dan meninggalkan dosa-dosa mereka melalui para hamba-Nya (13). Yehuda pun sebenarnya tidak lebih baik daripada Israel (19).
Hari ini gereja mengemban tugas berat menyampaikan suara kenabian bahwa suatu hari kelak Tuhan akan menghukum dunia ini. Hukum bagi dunia ini belum tiba, namun pasti akan tiba. Karena itu, kesempatan ini untuk mengabarkan Injil.
Renungkan: Sebelum hukuman fatal dan final dijatuhkan kepada orang-orang berdosa, gereja harus bertindak merebut mereka dari belenggu si jahat.