Allah Yang Setia
(Mazmur 89:1 -19)
Kesetiaan pada pasangan di zaman modern menjadi hal yang sulit ditemukan. Journal of Marital and Family Therapy mempublikasikan hasil survey di Amerika tahun 2015, bahwa 41% pasangan menikah melakukan perselingkuhan, baik satu maupun kedua belah pihak. Kenyataan ini menunjukkan, di zaman modern, ketidaksetiaan seolah hal yang wajar untuk dijalani dalam sebuah relasi.
Bibit ketidaksetiaan temyata sudah ada jauh di masa Perjanjian Lama. Hebatnya, ketidaksetiaan manusia ditunjukan bukan kepada sesama, namun pada Tuhan. Berulangkali sejak zaman Adam hingga Israel, manusia menghianati kasih Allah. Perjanjian Allah dinodai dengan ketidaksetiaan dan pemberontakan. Namun, Allah tak sedikit punberubah setia.
Berulang kali kata kesetiaan muncul di mazmur ini (2,3,6,9,15) untuk menyatakan tindakan Allah dalam perjanjian-Nya dengan Israel. Bukti kesetiaan-Nya ditunjukkan lewat pemilihan Tuhan atas Daud. Sekalipun Israel menolak Allah menjadi raja mereka, namun ia tetap menyediakan pemimpin yangbaik utnuk mempimpin umat-Nya hidup dalam keadilandan kesejahteraan (4-5). Lewat Daud inilah, kemuliaan Tuhan dinyatakan hingga seluruh semesta mengakui keperkasaan dan kedaulatan-Nya (6-15). Berkat-Nya dicurahkan lewat orang pilihan-Nya, yang taat dan mengandalkan Allah dalam memimpin umat-Nya (16-19). Sebab,pemimpin yangsetia akan membav\ra yangdipimpin untuk setia pula pada Allah.
Renungkan: Di manakah kita dapat menemukan pemimpin yang bijak dan penuh hikmat Allah? Karena itu,minta pada Allah untuk memberikan pemimpin yang baik, sembari kita menempa diri untuk bisamenjadi seorang pemimpin.
Sumber: Santapan Marian edisi Kitab Mazmur Bagian ke-2 hari ke47
Bibit ketidaksetiaan temyata sudah ada jauh di masa Perjanjian Lama. Hebatnya, ketidaksetiaan manusia ditunjukan bukan kepada sesama, namun pada Tuhan. Berulangkali sejak zaman Adam hingga Israel, manusia menghianati kasih Allah. Perjanjian Allah dinodai dengan ketidaksetiaan dan pemberontakan. Namun, Allah tak sedikit punberubah setia.
Berulang kali kata kesetiaan muncul di mazmur ini (2,3,6,9,15) untuk menyatakan tindakan Allah dalam perjanjian-Nya dengan Israel. Bukti kesetiaan-Nya ditunjukkan lewat pemilihan Tuhan atas Daud. Sekalipun Israel menolak Allah menjadi raja mereka, namun ia tetap menyediakan pemimpin yangbaik utnuk mempimpin umat-Nya hidup dalam keadilandan kesejahteraan (4-5). Lewat Daud inilah, kemuliaan Tuhan dinyatakan hingga seluruh semesta mengakui keperkasaan dan kedaulatan-Nya (6-15). Berkat-Nya dicurahkan lewat orang pilihan-Nya, yang taat dan mengandalkan Allah dalam memimpin umat-Nya (16-19). Sebab,pemimpin yangsetia akan membav\ra yangdipimpin untuk setia pula pada Allah.
Renungkan: Di manakah kita dapat menemukan pemimpin yang bijak dan penuh hikmat Allah? Karena itu,minta pada Allah untuk memberikan pemimpin yang baik, sembari kita menempa diri untuk bisamenjadi seorang pemimpin.
Sumber: Santapan Marian edisi Kitab Mazmur Bagian ke-2 hari ke47