Allah Melawan Nabi Palsu
(Yeremia 23: 1‐40)
Hamba Tuhan adalah orang berdosa yang ditebus dan diutus Allah secara khusus untuk melakukan tugas tertentu. Sekalipun mereka dipilih oleh Tuhan dan memiliki relasi yang khusus dengan‐Nya, namun hamba Tuhan atau rohaniawan juga masih dapat jatuh dalam dosa. Itu sebabnya butuh koreksi diri dan sikap berani menegur di antara sesama rekan pelayanan.
Dalam nas hari ini, Yeremia secara khusus diutus Tuhan untuk menegur kesalahan para pemimpin rohani di Yehuda. Ia harus menyampaikan murka Allah dan penghukuman‐ Nya yang akan dijatuhkan kepada mereka (9). Ia menghukum mereka karena telah menyesatkan umat‐Nya dengan ajaran dan nubuat palsu (1‐2b). Demi menyenangkan telinga para pembesar negeri, mereka menyatakan bahwa Allah tidak akan menghukum perbuatan jahat (16‐17). Akibatnya, bangsa Yehuda menjadi liar dan semakin rusak (10‐11). Selain itu, mereka juga gemar berdusta dan bersikap munafik. Dengan pakaian dan atribut keagamaan serta kata‐kata yang rohani, mereka berbicara mengatas namakan Tuhan. Padahal, Allah sedikitpun tidak pernah berbicara kepada mereka karena orang‐orang tersebut tidak memiliki relasi yang intim dengan‐Nya (18, 21‐22). Karena itu, semua berita yang mereka sampaikan hanya berisi kebohongan untuk menyenangkan hati orang banyak (25‐30). Akibatnya, mereka membawa umat dalam kebinasaan. Karena itu, Tuhan akan memutarbalikkan perkataan mereka sehingga orang‐orang itu binasa oleh kata‐katanya sendiri (33‐40). Sebagai gantinya, Tuhan akan mengutus hamba‐Nya untuk menggembalakan umat (4). Ia akan menyelamatkan dan menuntun umat Tuhan menuju hidup yang kekal (5‐8). Hamba Tuhan itu adalah Yesus Kristus.
Renungkan: Pelayanan merupakan tugas yang mulia dan istimewa, sebab kita orang berdosa diizinkan untuk bekerja sama dengan Allah yang kudus. Karena itu, jangan main‐ main terhadap pelayanan apalagi menggunakannya untuk kepentingan pribadi
Sumber: Santapan Harian edisi Kitab Yeremia hari ke‐34
Dalam nas hari ini, Yeremia secara khusus diutus Tuhan untuk menegur kesalahan para pemimpin rohani di Yehuda. Ia harus menyampaikan murka Allah dan penghukuman‐ Nya yang akan dijatuhkan kepada mereka (9). Ia menghukum mereka karena telah menyesatkan umat‐Nya dengan ajaran dan nubuat palsu (1‐2b). Demi menyenangkan telinga para pembesar negeri, mereka menyatakan bahwa Allah tidak akan menghukum perbuatan jahat (16‐17). Akibatnya, bangsa Yehuda menjadi liar dan semakin rusak (10‐11). Selain itu, mereka juga gemar berdusta dan bersikap munafik. Dengan pakaian dan atribut keagamaan serta kata‐kata yang rohani, mereka berbicara mengatas namakan Tuhan. Padahal, Allah sedikitpun tidak pernah berbicara kepada mereka karena orang‐orang tersebut tidak memiliki relasi yang intim dengan‐Nya (18, 21‐22). Karena itu, semua berita yang mereka sampaikan hanya berisi kebohongan untuk menyenangkan hati orang banyak (25‐30). Akibatnya, mereka membawa umat dalam kebinasaan. Karena itu, Tuhan akan memutarbalikkan perkataan mereka sehingga orang‐orang itu binasa oleh kata‐katanya sendiri (33‐40). Sebagai gantinya, Tuhan akan mengutus hamba‐Nya untuk menggembalakan umat (4). Ia akan menyelamatkan dan menuntun umat Tuhan menuju hidup yang kekal (5‐8). Hamba Tuhan itu adalah Yesus Kristus.
Renungkan: Pelayanan merupakan tugas yang mulia dan istimewa, sebab kita orang berdosa diizinkan untuk bekerja sama dengan Allah yang kudus. Karena itu, jangan main‐ main terhadap pelayanan apalagi menggunakannya untuk kepentingan pribadi
Sumber: Santapan Harian edisi Kitab Yeremia hari ke‐34